research

Penerapan Business Process Reengineering Untuk Mendukung Operational Activity Based Management Dalam Rangka Mencapai Efesiensi Biaya Pada PT. X Di Batam

Abstract

Adanya tekanan persaingan dan krisis ekonomi yang telah melanda Indonesia selama lebih dari satu tahun ini telah memberikan dampak yang besar terhadap PT "X". Volume penjualan produk-produk PT "X" turun secara tajam sebagai akibat dari kenaikan harga yang signifikan, yang dipicu oleh kenaikan biaya produksi. Hal ini juga diperparah oleh anjloknya daya beli masyarakat dan macetnya roda perekonomian nasional. Selain itu, bentuk organisasi PT "X" merupakan organisasi fungsional yang bersifat hirarkis sehingga tidak optimal apabila dipandang dari perspektif pelanggan. Bentuk organisasi fungsional ini juga lamban dan tidak efisien untuk beroperasi sehingga sulit digunakan untuk merespon kebutuhan lingkungan persaingan dewasa ini. Keadaan ini mau tidak mau membuat PT "X" harus segera mencari "obat mujarab" yang dapat membuatnya bertahan hidup dan tetap bersaing di masa depan. PT "X" harus mengubah cara pandang fungsionalnya menjadi cara pandang proses. Untuk itu, PT "X" mengadopsi konsep operational Activity-Based Management yang berfokus pada efisiensi proses. Namun operasional Activity-Based Management ini akan kurang memberikan potensinya apabila diterapkan pada cara-cara lama yang telah ada dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan dalam PT "X". PT "X" harus memusatkan perhatiaunya pada bagaimana seharusnya pekeijaan dilakukan, agar dapat mencapai suatu lompatan yang besar melalui skala perbaikan yang bersifat radikal. Dalam hal ini, Business Process Reengineering (BPR) merupakan alat yang tepat. BPR menantang banyak asumsi yang mendasari pembentukan organisasi dan menempatkan proses-proses sebagai fokus utama. Dengan merancang ulang proses-proses ini, maka dimungkinkan untuk mencapai perbaikan-perbaikan yang luar biasa dalam kinerja PT "X", yaitu dengan meminimumkan atau bahkan mengeliminasi control dan other activities yang tidak bernilai tambah. Terdapat lima tahap yang dapat dilakukan dalam penerapan BPR, yaitu tahap persiapan, identifikasi, visi, solusi dan transformasi. Dengan penerapan BPR ini, PT "X" akan mencapai peningkatan yang drastis dalam efisiensi biaya sebagai hasil dari efisiensi sumber daya dan mampu untuk merevitalisasi daya saing bisnisnya untuk menjadi pemenang di masa depan

    Similar works