research

PERSEPSI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP LEMBAGA KEPOLISIAN PASCA PEMBERITAAN KASUS GAYUS TAMBUNAN (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Masyarakat Surabaya Terhadap Lembaga Kepolisian Dalam Penanganan Kasus Mafia Perpajakan)

Abstract

Persepsi masyarakat yang muncul sering dipengaruhi pemberitaan oleh media massa. Melalui pemberitaan tersebut masyarakat memaknai informasi yang disampaikan oleh media tersebut. Indonesia beberapa waktu belakangan ini telah melalui berbagai peristiwa yang meramaikan dunia politik di Indonesia, salah satunya yang menjadi fokus perhatian adalah kasus mafia perpajakan yang di perankan oleh Gayus Tambunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat Surabaya terhadap lembaga kepolisian pasca pemberitaan kasus Gayus Tambunan. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meneliti persepsi masyarakat Surabaya terhadap kredibilitas dan kinerja Kepolisian dalam penanganan kasus mafia perpajakan yang melibatkan Gayus Tambunan. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini pemberitaan melalui stasiun televisi, dan media internet sebagai media komunikasi massa, beberapa informan sebagai penikmat berita yang memberikan reaksi, pemberitaan mengenai kasus Gayus Tambunan, serta persepsi yang dihasilkan dari beberapa informan.Penelitian ini menggunakan teori komunikasi Reception Analysis, karena metode Reception Analysis ini merupakan metode yang paling tepat untuk mengetahui bagaimana pemaknaan khalayak terhadap suatu teks media, sementara penelitian ini pun berusaha untuk mengkesplorasi bagaimana pendidik yang berbeda memaknai satu teks yang berdasarkan field of experience dan frame of reference- nya. Jadi jelaslah reaksi – reaksi pada masyarakat diakibatkan stimulasi dari media massa melalui pemberitaan. Meski pada individu yang berbeda, terjadi reaksi yang ditimbulkan berbeda pula. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan cara mengumpulkan data melalui hasil wawancara secara mendalam (indepth interview). Wawancara dilakukan pada informan – informan yang telah dipilih sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Teknik penelitian ini menentukan 4 informan yang berasal dari kalangan pengamat hukum dan kuasa hukum, sebagai informan ahli dalam penanganan kasus hukum. Dan kalangan pegawai negeri, dan ibu rumah tangga sebagai orang awam. Telah dipastikan bahwa keempat informan yang telah dipilih, mengikuti perkembangan kasus Gayus Tambunan melalui pemberitaan di televisi dan media massa internet sebagai subyek yang akan diteliti Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini bahwa masyarakat Surabaya memberikan persepsi yang negatif pada lembaga kepolisian setelah pemberitaan terjadi. Dengan alasan, bahwa pada setiap pemberitaannya menunjukkan lemahnya investigasi dari kepolisian, dan kejujuran yang dilakukan oleh pihak oknum kepolisian dalam penanganan kasus mafia perpajakan yang didalangi oleh Gayus Tambunan. Diharapkan untuk kedepan, kepolisian dapat lebih meningkatkan mutu, SDM, Intelektualnya, juga kejujuran yang terpenting agar mendapatkan kredibilitas yang layak dimata masyarakat. Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jati

    Similar works