research

PEMBINGKAIAN BERITA KERUSUHAN AMBON DI HARIAN JAWA POS DAN SURYA (Studi Analisis Framing Kerusuhan Ambon di Surat Kabar Jawa Pos dan Surya Edisi Tanggal 12 September 2011 – 15 September 2011)

Abstract

Dari tujuan dan sikap media dalam melihat suatu peristiwa, media cetak tidak lepas dari perspektif yang dibangun dalam memuat berita. Begitu pula dalam pemberitaan kerusuhan di Ambon. Peniliti ingin mengetahui bagaimana media membangun sebuah realitas. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana Surat Kabar Harian Jawa Pos dan Surat Kabar Harian Surya membingkai berita kerusuhan di Ambon pada Periode 12 September – 15 September 2011. Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis framing dari Zhondang Pan dan M Gerald Kosicky. Dari penelitian dapat dianalisi dalam surat kabar harian Jawa Pos dan Surya membingkai kerusuhan di Ambon menyebabkan bentrokan antar warga dikota Ambon yang dipicu oleh masalah sepele. Simpang siurnya informasi penyebab meninggalnya seorang tukang ojek disebarkan melalui SMS (pesan singkat) oleh provokator sehingga membuat warga salah paham dan akhirnya terjadi bentrokan yang menyebabkan seorang meninggal dunia dan puluhan orang terluka dan bayak warga yang kehilangan harta benda. Dari analisis disimpulkan bahwa surat kabar harian Jawa Pos mengacu pada penyebab Kerusuhan di Ambon memperlihatkan sejarah jangan mengulangi kesalahan kerusuhan dimasa lalu, sedangkan surat kabar harian Surya mengacu pada kejadian bentrokan dan dampak yang ditimbulkan. Of purpose and attitude of the media in seeing an event, print media can not be separated from the perspective of the built in load news. Similarly, in reporting the riots in Ambon. Researchers want to know how the media construct a reality. Issues to be examined in this study is how Jawa Pos Daily Newspapers and Surya Daily Newspapers framing unrest in Ambon Period 12 September to 15 September 2011. In this study researchers used a framing analysis of Zhondang Pan and Gerald M Kosicky. Of research can be analyzed in a daily newspaper Jawa Pos and Surya framing causing unrest in Ambon clashes between residents in the city of Ambon, triggered by a trivial problem. Its maze of information causes the death of a motorcycle taxi driver propagated through SMS (short message) by provocateurs that make people misunderstand and end clashes that left oneperson dead and dozens injured and stout citizens who lost property. From the analysis concluded that Jawa Pos Daily Newspapers refer to the cause of riots in Ambon show history do not repeat past mistakes unrest, while the Surya Daily Newspapers refer to the incidence and impact clash

    Similar works