Batubara sebagai komoditi yang sangat dibutuhkan, untuk mencukupi kebutuhan batubara di negara lain, oleh karena itu pengangkutan batubara melalui jalur laut berupa tongkang-tongkang yang di tarik oleh tug boat yang kemudian batubara tersebut dimuat ke Mother Vesel menggunakan bantuan Floating Crane. Floating crane adalah alat bongkar muat yang dirancang khusus di atas tongkang dan dapat dapat bergerak dengan menggunakan baling-baling sendiri ataupun ditarik, dan dikombinasikan dengan menggunakan penggaruk (grab bucket) untuk mengambil muatan dari tongkang ke kapal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kemampuan produktivitas crane pada floating crane Mutiara Jawa sebesar 3.529,41 TPH. Kemampuan produktivitas conveyor pada floating crane Mutiara Jawa conveyor BF-1 didapatkan sebesar 1523.619 Tph, pada conveyor BF-2 didapatkan produktivitas sebesar 1500 Tph, pada conveyor BC-1 didapatkan produktivitas sebesar 3011,814 Tph, pada conveyor BC-2 didapatkan produktivitas sebesar 3011,814 Tph, pada conveyor BC-3 dan 4 didapatkan produktivitas sebesar 3011,814 Tph, pada conveyor SL-1 dan 2 didapatkan produktivitas sebesar 3011,814 Tph. Penyebab tidak tercapainya pemuatan sebesar 3000 Tph adalah karena kerusakan dari automatic sample yang mengharusakan pengambilan sample di palka atau tongkang sehingga conveyor harus dalam keadaan berhenti, terjadi blocking akibat batubara yang terkontaminasi tanah basah, dan waktu menunggu tongkang tiba