'Agency for Marine and Fisheries Research and Development'
Doi
Abstract
Pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kabupaten Kepulauan Sitaro sudah mencapai 94,19% (pemanfaatan penuh) kondisi ini dapat berdampak pada usaha penangkapan ikan. Penggunaan alat tangkap yang efisien merupakan upaya untuk mempertahankan keberlanjutan usaha penangkapan ikan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghitung efisiensi teknis alat tangkap dominan yang digunakan masyarakat nelayan dengan menggunakan metode Data Envelopment Analyisis (DEA). Penelitian dilakukan di desa nelayan yaitu Buhias, Matole, Pahepa dan Tapile, yang merupakan kawasan pulau-pulau kecil di Kabupaten Kepulauan Sitaro. Alat tangkap yang dominan digunakan oleh nelayan dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan adalah jaring ikan cakalang (soma hetung), pukat cincin (purse seine), jaring insang, jaring ikan layang (soma talang) dan pancing. Faktor input yang digunakan dalam analisis efisiensi penangkapan ikan meliputi investasi, biaya tetap, biaya variabel, lamanya waktu melaut (trip/jam) dan kekuatan mesin. Faktor output meliputi pendapatan dan jumlah tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga alat tangkap yang efisien dalam penggunaan input dengan nilai 100 % yaitu jaring cakalang (soma hetung), purse seine, dan pancing. Dua alat tangkap lainnya yang kurang efisien (nilai di bawah100 %) adalah jaring ikan layang (91.50%) dan jaring insang (88,90%). Agar usaha penangkapan ikan berkelanjutan, maka pengurangan penggunaan input perlu dikurangi pada kedua alat tangkap tersebut.Utilization of fishery resources in the District of Sitaro Islands has reached 94.19% (full utilization) and impacted on fishing effort. In order to maintain sustainability fishing, efficient fishing gears should be applied. This study evaluated the technical efficiency of dominant fishing gears of fishermen in Buhias, Matole, Pahepa and Tapile (coastal villages in the region of small islands in Sitaro) by using Data Envelopment Analysis (DEA). Dominant fishing gears used by the fishermen are round skipjack net (soma hetung), purse seine, gill nets, round scad net (soma talang) and hand line. Input factors used in this analysis cover investment, fixed costs, variable costs, length of fishing (trip/hour) and power of engine; while output factors include income and number of fishermen. The results showed that three efficient fishing gears in using inputs 100% are round skipjack net (soma hetung), purse seine and hand line. The other two gears i.e., gill net and roundscad net (soma talang) are less efficient, due to the input using under 100% (round scad net 91.50% and gill net 88.90%). Therefore the using of inputs on those gears should be reduced for a sustainable fishing effort