PENERAPAN LEMARI ASAP TERKONTROL UNTUK PRODUKSI TELUR ASIN ASAP DI INDUSTRI RUMAH TANGGA ELDONA, BANJARBARU

Abstract

Application of Controlled Smoke Cabinet for the Production of Smoked Salt Egg in the Eldona Home Industry, BanjarbaruAbstract. The Telur Asin Eldona Home Industry have problems in the process of producing salted smoke eggs. Production rate only 800-1000 salted smoke eggs per week. The fumigation time takes up to three days.  The high defect products reach 20% due to overheating during the fumigation process. The community partnership program aims to increase the volume of production of salted smoke eggs and reduce product failures in the fumigation process. To achieve this goal, Designing a larger smoke cabinet applying a pyrolysis system and temperature control to avoid overheating.  The rack of salted egg placement is practically modified to be flipped and shifted. The results of the initial implementation at the "Eldona Telur Asin" showed a reduction in fumigation time and defective of cracking product. Fumigation time decrease from three days become 6 hours. Cracking product of fumigation results has declined, before the average 20% now found is only 1.3%.Keywords: Pyrolisis, smoked eggs, microcontroller, salted eggs.Abstrak. IRT Telur Asin Eldona mengalami permasalahan dalam proses produksi telur asin asap. Kapasitas produksi hanya mencapai 800-1000 butir perminggu, waktu pengasapan relatif lama yakni memerlukan waktu hingga 3 hari serta tingginya produk cacat yang mencapai 20% akibat overheating selama proses pengasapan. Program kemitraan masyarakat ini merupakan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan volume produsi telur asin asap serta mengurangi gagal produk dalam proses pengasapan di IRT “Eldona” Telur Asin. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dirancang lemari asap dengan menerapkan sistem pirolisis yang dilengkapi dengan mikrokontroller untuk menjaga suhu ruangan lemari asap agar tidak terjadi overheating. Kapasitas lemari diperbesar, rak penempatan telur asin dimodifikasi secara praktis untuk dibolak-balik dan dipindah posisinya, suhu pengasapan yang terkontrol serta tereduksinya panas dari ruang pembakaran. Hasil implemetasi menunjukkan terjadinya reduksi waktu pengasapan yakni sebelumnya memerlukan waktu 3 hari, saat ini hanya diperlukan waktu pengasapan 6 jam. Produk cacat hasil pengasapan menurun, sebelumnya rata-rata ditemui 20% menjadi 1,3%.Kata Kunci: Pirolisis, telur asap, mikrokontroller, telur asi

    Similar works