Kelurahan Bungur merupakan salah satu kawasan permukiman pusat Kota Jakarta yang
memiliki karakteristik hunian padat dengan luasan perumahan sebesar 60,3 Ha dan luasan fasilitas
umum 2,34 Ha (Laporan tahunan Kelurahan Bungur 2010). Masyarakat memanfaatkan ruas jalan
lingkungan dan gang sebagai akibat minimnya taman interaksi atau taman bermain di sekitar lingkungan
hunian mereka. Jalan lingkungan dan gang menjadi ruang publik yang sangat bermanfaat untuk interaksi
sosial masyarakat (terwujud dalam aktivitas keseharian masyarakat dan festival tahunan). Jalan adalah
tempat untuk perdagangan dan pertukaran barang bahkan untuk melakukan pekerjaan, terutama di
negara-negara timur (Jacobs dalam Kiang et al, 160:2010). Para ahli saat ini sedang berkonsentrasi
mengkaji pada jalan-jalan di negara Asia karena melihat bahwa ada keunikan tersendiri pada
karakateristik jalan tersebut (Kiang et al, viii:2010). Oleh karena itu, penelitian ini menjadi sangat
menarik untuk diteliti karena fenomena di Kelurahan Bungur menjadi bagian dari karakateristik unik
jalan β jalan di negara Asia.
Jalan merupakan salah satu jaringan penting yang akan menghubungkan antar wilayah.
Sehingga dalam melihat permasalahan yang ada di Kelurahan Bungur, peneliti kembali kepada fungsi
utama jalan yaitu sebagai sirkulasi kendaraan. Sehingga pertanyaan penelitian yaitu sejauh mana
interaksi sosial di jalan lingkungan dan gang permukiman Bungur dapat mempengaruhi kondisi
lingkungan permukiman? Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh fungsi jalan lingkungan dan
gang sebagai ruang interaksi sosial terhadap lingkungan permukiman (kondisi sosial,kebersihan, dan
fisik jalan permukiman). Adapun pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan strategi
penelitian survey dan metode analisis statistik deskriptif.
Tahapan analisis yang diterapkan dalam penelitian ini dimulai dari menganalisis karakteristik
sosial masyarakat yang menggunakan jalan dan gang sebagai ruang interaksi sosial. Kemudian
menganalisis faktor yang mendorong masyarakat menggunakan jalan dan gang. Dilanjutkan dengan
analisis terhadap bentuk interaksi sosial yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik kegiatan di jalan
dan gang permukiman bungur baik itu dari segi jenis, waktu, dan kenyamanan. Identifikasi terhadap
kondisi fisik lingkungan permukiman diperlukan sebelum melihat pengaruh, yaitu fisik jalan, fisik
drainase, dan kebersihan lingkungan. Untuk menganalisis pengaruh terhadap lingkungan permukiman,
maka diperlukan analisis terhadap kondisi lingkungan permukiman yang mengalami perubahan
diakibatkan interaksi sosial yang terjadi di jalan lingkungan dan gang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalan lingkungan dan gang di Kelurahan Bungur telah
menjadi suatu ruang publik tempat masyarakat mengapresiasikan budaya, melepas kejenuhan,
melakukan suatu perayaan, dan berinteraksi sosial antar tetangga. Interaksi sosial yang dilakukan
masyarakat di jalan lingkungan dan gang merupakan hal yang positif dan memberikan pengaruh yang
baik pada lingkungan permukiman di Kelurahan Bungur. Kekerabatan yang kuat dan adanya toleransi
menjadi salah satu aspek yang membuat aktivitas masyarakat di jalan lingkungan dan gang berjalan
tanpa adanya protes dari masyarakat lainnya dan juga pihak Kelurahan Bungur. Adanya kesamaan
aktivitas yang terjadi di jalan permukiman Kelurahan Bungur dan negara-negara Asia lainnya,
menunjukkan ciri khas jalan yang membedakan dengan jalan di negara barat seperti yang telah
dikemukakan para ahli saat akan menyelenggarakan Great Asian Street Symposium (GASS) pertama kali
pada tahun 2001 di Singapura.
Rekomendasi yang dapat penulis berikan dari hasil analisis adalah pemerintah dapat
menyediakan ruang publik yang layak untuk warga, sehingga hal-hal yang bersifat mengganggu
kepentingan umum tidak dibiarkan begitu saja serta jalan dan gang tidak menjadi ruang interaksi utama
bagi masyarakat. Dalam konteks perencanaan wilayah dan kota, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
masukan dalam mendesain jalan di lingkungan permukiman pusat kota dan menjadi bahan pertimbangan
dalam pengelolaan ruang publik di kawasan kampung kota.
Keyword: jalan lingkungan, gang, interaksi sosial, lingkungan permukima