Manajemen organisasi santri pondok pesantren : Penelitian di Pesantren Al-Falah II

Abstract

Dalam setiap organisasi harus dapat menerapkan sistem manajemen, supaya kegiatan menjadi efektif dan efesien. Organisasi Santri Pesantren Al-Falah II merupakan salah satu yang dari beberapa pesantren yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik dan memiliki organisasi santri. Akan tetapi, dalam organisasi santri Al-Falah II belum menerapkan sistem manajemen. Hal itu dapat di lihat dari kriteria pemilihan pemimpin. Kriteria pemimpin santri Al-Falah II, hanya mengacu terhadap keilmuan agama bukan mengolaborasikan ilmu agama dan manajemen. Dalam pesantren terdapat santri dan organisasi yang harus dikontrol melalui manajemen. Organisasi yang baik merupakan organisasi yang menggunakan sistem manajemen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui latar alamiah, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, serta faktor penunjang dan penghambat manajemen organisasi santri pondok Pesantren Al-Falah II serta hasil dari manajemen organisasi santri Al-Falah II. Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa manajemen organisasi santri yang baik dapat memengaruhi kualitas para santri. Untuk bisa mengidentifikasi suatu manajemen organisasi santri dapat dilihat dari latar belakang organisasi, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, serta faktor penunjang dan penghambat dari manajemen organisasi santri tersebut. Dengan demikian, hasil dari manajemen organisasi santri dapat teramati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan teknik menyalin dokumen atau dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan kategorisasi data dan penafsiran data. Adapun uji absah data dilaksanakan dengan perpanjang keikutsertaan, ketekunan pengamatan, cek teman sejawat, analisis kasus negatif, kecukupan referensi, uraian rinci dan auditing. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa, (1) Latar Alamiah,(2) Perencanaan organisasi santri Al-Falah II dilakukan secara musyawarah dengan para Asatidz, Asatidzah dan pengasuh, (3) Pengorganisasian disusun oleh Rois Aam, untuk membantu keberjalanan organisasi santri dengan memperhatikan kemampuan santri, (4) Pelaksanaan dilakukan dengan mengikuti program yang telah disepakati oleh Kabinet Rois Aam, (5) Pengawasan yaitu pengawasan perencanaan yaitu pengawasan saat rapat, pengawasan concurrent yaitu pengawasan yang dilakukan saat acara sedang berlangsung, dan pengawasan umpan balik yaitu pengawasan berupa evaluasi oleh koordinator tiap bidang untuk menilai hasil dan kekurangan acara yang berjalan, (6) Faktor penunjang lingkungan asrama yang berjauhan, umur santri, bimbingan Asatidz/Asatidzah, dan kharisma pengasuh. Faktor penghambat, jarak lingkungan pesantren, prilaku santri, dan tidak ada kantor Rois Aam. dan (7) Hasil dari manajemen organisasi santri Al-Falah II secara kuantitatif santri menjadi banyak dan secara kualitatif organisasi berjalan dengan efektif dan efesien. Hal itu dapat dilihat dari setiap kegiatan-kegiatan yang selalu diikuti oleh pengurus Kabinet Rois Aam dan para santri, interaksi para pengurus dan santri dibangun lebih baik untuk mewujudkan tujuan organisasi santri Al-Falah II

    Similar works