Konstruksi Konflik dan Bina-Damai dalam Keberagaman Masyarakat Jawa

Abstract

Agama dalam perspektif sosiologis sering muncul dalam dua wajah ganda, yaitu sebagai sumber konflik sekaligus sumber bina-damai. Faktanya, sulit dihindari bahwa adanya pemahaman yang menguatkan eskalasi konflik bersumber dari pemahaman ajaran agama, begitu juga sebaliknya proses bina-damai. Dalam konstruksi masyarakat Jawa, konflik dan bina-damai juga memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Setidaknya dalam riset ini ditemukan bahwa masyarakat Jawa lebih memilih hidup rukun daripada konflik. Watak yang demikian mendominasi alam berpikir masyarakat Jawa. Oleh karena itu, bangunan tentang kedamaian mewujud tidak hanya dengan manusia melainkan juga dengan alam. Banyaknya prosesi ritualistik yang dibangun dalam sistem budaya menunjukkan bahwa orang Jawa senantiasa ingin berdamai dengan semua makhluk yang ada di alam raya.Kata kunci: Konflik, bina-damai, masyarakat Jawa, integrasi

    Similar works