Majaz dalam Alquran: Studi penafsiran QS. Al-Baqarah dalam Tafsir Majaz Al-Quran karya Abu 'Ubaidah

Abstract

Ada dan tidak adanya maja>z dalam Aluran membawa perselisihan para ulama. Di satu sisi persoalan perbedaan pendapat mengenai maja>z seperti Ibnu Qayyim, Ibnu Taimiyah dan kaum Z}ahiriyah yang menolak adanya maja>z. Sedangkan di sisi lain seperti Mu’tazilah yang meyakini adanya maja>z. Berbeda dengan kaum Ash’a>riyah lebih kepada sikap bertawaquf (diam). Sedangkan tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana maja>z menurut Abu> ’Ubaidah, dan bagaimana klasifikasi kategori maja>z Abu> ’Ubaidah dalam QS. al-Baqarah. Penelitian ini berangkat dari pemikiran yang terkait dengan beberapa variabel. Pertama, maja>z adalah lafz{ yang dipakai bukan pada makna seharusnya. Kedua, penafsiran adalah upaya dalam menjelaskan makna Alquran sesuai dengan kebutuhan orang-orang yang mendalaminya. Ketiga, tafsir Maja>z Al-Qur‘a>n karya Abu> ’Ubaidah yang menjadi contoh penafsiran Alquran dengan pendekatan maja>z versi Abu> ’Ubaidah. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analisis. Yakni mendeskripsikan kontruksi dasar teori maja>z Abu> ’Ubaidah, lalu dianalisis secara kritis dengan pemikiran tokoh-tokoh lainnya, dan jenis penelitian ini kualitatif. Sumber primer dalam penelitian ini adalah tafsir Maja>z Al-Qur‘a>n karya Abu> ’Ubaidah, dan sumber sekunder mengambil tafsir, buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya yang sesuai dengan tema masalah. Hasil penelitian yang dapat dikemukakan penulis yaitu: maja>z Abu> ’Ubaidah adalah “suatu metode yang digunakan oleh Alquran untuk menyikap makna-maknanya”. Abu> ’Ubaidah menggunakan kata maja>z secara umum, dan sangat berbeda referensinya jika dikaitkan dengan istilah maja>z pada masa selanjutnya. Penafsirannya, berdasarkan pemahaman bahasa arab, uslub-uslubnya dan syair-syair. Kurang lebih mengenai macam-macam maja>z Abu> ’Ubaidah yang penulis catat adalah 27 macam, yang tentu berbeda nama dan jenisnya dengan maja>z masa selanjutnya. Hasil analisis dalam surat al-Baqarah yang penulis ambil hanya 25 ayat. Salah satunya dalam ayat 2 termasuk maja>z مجاز مخاطبة الغائب ومعناه مخاطبة الشاهد (maja>z yang menggunakan lafz{ gaib tetapi yang dimaksud makna hadir). Dalam mengambil lafz{ yang dianggap maja>z terkadang berbeda dengan masa sekarang dan dalam penafsirannya lebih menekankan pada i’ra>b kalimat

    Similar works