Bekatul padi berpotensi menghasilkan minyak untuk konsumsi sehingga dapat menambah nilai ekonominya dari yang semula hanya digunakan sebagai bahan tambahan pakan ternak. Pembuatan minyak bekatul padi dilakukan dengan memanfaatkan gelombang mikro pada oven microwave untuk mengekstrasi bekatul padi. Metode penggunaan gelombang mikro untuk ekstraksi dikenal dengan MAE (Microwave Assisted Extraction). Untuk mendapatkan minyak, 50 gr bekatul padi yang berukuran 60 mesh diektraksi dengan menggunakan microwave selama 20 menit dengan variasi daya 100, 380, dan 700 watt serta menggunakan pelarut etanol dengan variasi volume 100, 200, 300, dan 400 ml. Setelah ektraksi selesai, bekatul padi dipisahkan dari pelarut dan minyaknya menggunakan centrifuge. Pelarut dan minyak bekatul padi dipisahkan menggunakan peralatan distilasi. Selanjutnya minyak ditimbang untuk mendapatkan rendemen dan dianalisa GC-MS untuk mengetahui kandungan asam lemak dari minyak bekatul yang dihasilkan dengan cara MAE ini. Rendemen terbanyak diperoleh saat volume pelarut sebesar 400 ml dengan power microwave 700 watt yaitu sebesar 11,52%. Dari hasil GC-MS, minyak bekatul padi mengandung asam linoleat, palmitat, oleat, miristat, stearat, aracha