Penatalaksanaan intrusi gigi permanen muda akibat trauma detoalveolar

Abstract

Latar Belakang: Trauma gigi permanen muda merupakan kasus yang sering dijumpai. Intrusi merupakan salah satu akibat trauma dentoalveolar. Penatalaksanaan dasar intrusi adalah dengan reerupsi spontan, perawatan ortodontik dan pendekatan bedah. Reposisi menggunakan alat ortodontik dilakukan dengan pertimbangan usia, waktu, kondisi umum, lama kejadian, kondisi mahkota dan pertumbuhan akar. Tujuan: Laporan kasus ini bertujuan untuk melaporkan keberhasilan perawatan intrusi akibat trauma dentoalveolar menggunakan alat ortodonti. Laporan Kasus: Seorang anak perempuanberusia 10 tahun datang dengan keluhan gigi Depan rahang atas terlihat lebih pendek dari gigi sebelahnya setelah mengalami kecelakaan lalu lintas 2 hari sebelumnya. Pemeriksaan intra oral menunjukkan gigi 11 mengalami intrusi kurang lebih 2 mm. Gigi 12, 21, dan 22 dalam kondisi normal.  Pemeriksaan radiografis menunjukkan akar gigi 11 telah menutup, terdapat gambaran radiolusen difus di sekitar akar gigi 11, tidak terdapat fraktur akar maupun fraktur mahkota. Tindakan yang dilakukan adalah reposisi gigi intrusi menggunakan alat ortodontik pada keempat gigi insisivus maksila dan fiksasi interdental maksila dengan metode 2 by 4. Perawatan endodontik dilakukan 2 minggu setelah  reposisi gigi 11. Hasil: Penatalaksanaan intrusi dan fiksasi interdental memberikan hasil yang baik. Hasil kontrol perawatan didapatkan oklusi, mastikasi, hasil perawatan endodontik dan estetika baik. Simpulan: Salah satu alternatif reposisi intrusi pada gigi permanen muda akibat trauma dentoaveolar dapat dilakukan dengan menggunakan alat ortodonti. Keuntungan metode ini diantaranya waktu perawatan relatif singkat, kenyamanan pasien dan tingkat keberhasilan tinggi

    Similar works