Praktik Akad Pembiayaan Gadai Emas Perspektif Hukum Islam

Abstract

This study aims to: 1) Know more about the practice of gold pawn financing at BMT-UGT Sidogiri Kwalanar Bangkalan Branch Office. 2) to know the contract of the golden installment of the gold mortgage at BMT-UGT Sidogiri Kwanyar Bangkalan Sub-Branch Office according to the Islamic Law. Analysis of the data obtained from the research is that it can be stated that: 1) Basically gold pawning on BMT-UGT Sidogiri Kwanyar Bangkalan Sub-Branch Office has fulfilled the conditions and conditions according to muamalah fiqih. 2) Islamic banks that should adjust themselves to the principles of Shari'ah, in BMT-UGT Sidogiri Kwalanar Bangkalan Sub-Branch Office is still weak in that matter so that it can cause invalid contract. 3) In the case of history; Determination of administrative costs, place rent, and estimated goods of Sidogiri BMT-UGT are still less prioritizing the participation of both parties so that they are still considered unilateral decisions and not in accordance with the provisions of Islamic law contained in the words of Allah SWT QS al-Baqarah 2 : 275,278-280, and Surah an-Nisa '4:29Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui lebih medalam tentang praktik pembiayaan gadai emas di BMT-UGT Sidogiri Kantor Cabang Pembantu Kwanyar Bangkalan. 2) mengetahu akad prarktik pembiayaangadai emas di BMT-UGT Sidogiri Kantor Cabang Pembantu Kwanyar Bangkalan menurut hUkum Islam. Analisi data yang diperoleh dari penelitian adalah dapat diuangkapkan bahwa : 1) Pada dasarnya gadai emas pada BMT-UGT Sidogiri Kantor Cabang Pembantu Kwanyar Bangkalan sudah terpenuhi rukun dan syaratnya menurut fiqih muamalah. 2) Perbankan syariah yang seharusnya menyesuaikan diri dengan perinsip-prinsip syari’ah, dalam BMT-UGT Sidogiri Kantor Cabang Pembantu Kwanyar Bangkalan masih lemah dalam hal itu sehingga dapat menyebabkan tidak sahnya akad. 3) Dalam aka ijarah; penentuan baiaya administrasi, baiaya sewa tempat, dan taksiran barang BMT-UGT Sidogiri masih kurang mengedepankan perisip an-taradhin atara kedua belah pihak sehingga masih dinilai sebagai keputusan sepihak dan belum sesuai dengan ketentuan hokum islam yang tertera dalam firman Allah SWT Q.S al-Baqarah 2:275,278-280, dan Q.S an-Nisa’ 4:2

    Similar works