Uji Aktivitas Hipoglikemik Kombinasi Ekstrak Daun Ceplikan (Ruellia tuberosa L.) dan Glibenklamid pada Tikus Putih Jantan dengan Induksi Aloksan

Abstract

Diabetes mellitus is a disease or metabolic disorder characterized with high blood glucose level accompanied with carbohydrate, lipid and protein metabolism disorder as a result of insufficient insulin function. In this study, ceplikan (Ruellia tuberossa L.) leaves contained flavonoid, saponin, and tannin with hypoglycemic activity. This research aimed to find out the hypoglycemic effect of ceplikan leaf extract and glibencamide combination, the effective dose of combination, and to find out the comparison of hypoglicemic effect between single extract and combination use. The extract of ceplikan leaves was obtained using maceration method with ethanol 70% solvent. The diabetic condition of animal was obtained using monohidrate alloxane induction 100 mg/kg BW. The treatment groups were divided into 6: negative control group with CMC, positive control with glibenclamide (0.45mg/kg BW), single dose of ceplikan leaves extract (937.5 mg/kg BW), combination of ceplikan leaves extract and glibenclamide (25%:75%; 50%:50%; 75%:25%). The blood glucose level was measured using glucometer on the day-7, and day-14. The result of research showed that the combination of ceplikan leaves extract and glibenclamide had hypoglycemic activity with the effective doses of 50%:50% and 25%:75%). The combination of ceplikan leaves extract and glibenclamide had hypoglycemic effect lower than the single extract did.Diabetes melitus merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufiensi fungsi insulin. Pada penelitian ini daun ceplikan (Ruellia tuberosa L.) mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin yang memiliki aktivitas hipoglikemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hipoglikemik kombinasi ekstrak daun ceplikan dengan glibenklamid, dosis efektif pada kombinasi tersebut, dan untuk mengetahui perbandingan efek hipoglikemik pada penggunaan ekstrak tunggal dengan kombinasi. Ekstrak daun ceplikan diperoleh dengan cara maserasi dengan pelarut etanol 70%. Kondisi diabetes hewan diperoleh dengan induksi aloksan monohidrat 100 mg/kg BB. Kelompok perlakuan dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok kontrol negatif CMC, kontrol positif glibenklamid (0,45 mg/kg BB), dosis tunggal ekstrak daun ceplikan (937,5 mg/kg BB), kombinasi ekstrak daun ceplikan dan glibenklamid (25%:75%; 50%:50%; 75%:25%). Penetapan kadar glukosa darah diukur dengan alat glukometer pada hari ke-7 dan ke-14. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi ekstrak daun ceplikan dan glibenklamid memiliki aktivitas hipoglikemik dengan dosis efektif pada kombinasi 50%:50% ; 25%:75%. Penggunaan kombinasi ekstrak daun ceplikan dan glibenklamid mempunyai efek hipoglikemik yang lebih rendah dibanding ekstrak tunggal

    Similar works