Respon Petani terhadap Kegiatan Sekolah Lapang Mandiri Benih Kedelai

Abstract

Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan strategis di Indonesia. Permintaan kedelai secara nasional belum mampu tercukupi dari produksi dalam negeri, sehingga harus mendatangkan tambahan dari negara lain. Pemerintah mulai fokus untuk menggenjot produksi kedelai melalui peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam dan peningkatan indeks pertanaman. Dukungan inovasi teknologi di bidang perbenihan kedelai sangat diperlukan, utamanya dukungan ketersediaan varietas unggul baru (VUB) yang memiliki potensi hasil tinggi. Selain itu dukungan para penangkar atau produsen benih kedelai yang bersedia menyediakan benih kedelai bermutu secara kontinyu juga sangat dibutuhkan. Upaya yang ditempuh pemerintah diantaranya melalui program Desa Mandiri Benih (DMB) padi dan kedelai. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah mengambil peran sebagai pendamping, melalui metode Sekolah Lapang Mandiri Benih Kedelai (SL-MBK). Kegiatan pendampingan SL-MBK dilaksanakan di Desa Tersidi Lor, Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo bekerjasama dengan Kelompok Tani Sri Makmur. Kajian respon dilakukan untuk mendapatkan umpan balik terhadap kegiatan ini. Hasil kajian menunjukkan bahwa 84,85% dari 33 orang petani responden memberikan respon yang positif atau baik, artinya kegiatan SL-MBK memberikan manfaat dan tambahan pengetahuan baru

    Similar works