MODEL PERSEDIAAN MULTI-ECHELON FRESH FOOD DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR EMISI DAN KUALITAS PRODUK (Studi Kasus PT Ramayana Lestari Sentosa Cabang Padang)

Abstract

Buah-buahan adalah sumber alami yang baik untuk memperoleh vitamin dan mineral yang penting untuk memelihara kesehatan tubuh. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa buah-buahan melindungi tubuh dari beragam jenis penyakit. Konsumen bisa mendapatkan buah yang mereka butuhkan dari pasar tradisional dan juga di perusahaan ditel modern seperti PT Ramayana Lestari Sentosa Cabang Padang. Saat ini, perusahaan masih menghadapi masalah dalam sistem persediaan buah segar karena banyaknya buah yang dilikuidasi atau kekurangan persediaan yang menyebabkan kekecewaan pelanggan. Untuk menangani masalah ini, perusahaan menggunakan cold room sebagai media penyimpanan buah segar. Namun, penggunaan cold room ini akan menyebabkan biaya emisi yang tinggi karena tingginya konsumsi energi listrik untuk penggunaan cold room ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model persediaan multiechelon yang mempertimbangkan faktor emisi dan kualitas produk untuk buahbuahan segar impor. Model ini dikembangkan berdasarkan karateristik sistem dari PT Ramayana Lestari Sentosa Cabang Padang. Untuk mendukung penelitian ini, ada beberapa data yang dibutuhkan yaitu pajak emisi karbon, penjualan buahbuahan pada tahun 2013, kuantitas pemesanan buah-buahan pada tahun 2013, kuantitas buah-buahan yang dilikuidasi pada tahun 2013 dan kuantitas buahbuahan yang diambil dari cold room pada tahun 2013. Prosedur pencarian solusi model dari model yang dihasilkan dilakukan dengan metode enumerasi dengan menggunakan tiga skenario kebijakan pemesanan. Kemudian, validasi model dengan mengimplementasikan model yang dihasilkan terhadap sistem persediaan buah segar di perusahaan. Analisis sensitivitas dilakukan pada model yang dihasilkan dengan mengubah parameter seperti permintaan, biaya pesan, dan biaya simpan dan melihat pengaruh dari perubahan parameter tersebut terhadap total biaya persediaan. Hasil dari penelitian ini adalah telah dihasilkan model persediaan multiechelon fresh food dengan mempertimbangkan faktor emisi dan kualitas produk. Hal ini juga menunjukkan bahwa biaya persediaan berdasarkan model yang diusulkan lebih rendah dari biaya persediaan saat ini. Biaya persediaan perusahaan saat ini adalah Rp 1,644,536,593.33 per tahun, sedangkan pada sistem persediaan usulan biaya persediaan terendah terdapat pada skenario 2 yaitu Rp 1,591,756,320.34 per tahun. Terakhir, analisis sensitivitas menunjukkan bahwa model yang dikembangkan kredibel sehingga meskipun terjadi perubahan terhadap parameternya, model yang dikembangkan masih dapat digunakan. Kata kunci : biaya persediaan, multi-echelon, cold room, emisi karbon, buahbuahan sega

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions