REGISTER NELAYAN DI KANAGARIAN MUARO KANDIS PUNGGASAN KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN

Abstract

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah register dan jenis register yang digunakan oleh nelayan di Kanagarian Muaro Kandis Punggasan, Kec. Linggo Sari Baganti, Kab. Pesisir Selatan, unsur-unsur register yang digunakan nelayan di Kanagarian Muaro Kandis Punggasan, dan register-register yang mengalami perubahan makna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan register dan jenis register yang digunakan nelayan di Kanagarian Muaro Kandis Punggasan, Kec. Linggo Sari Baganti, Kab. Pesisir Selatan, mendeskripsikan unsur-unsur register, dan mendeskripsikan register-register yang mengalami perubahan makna. Metode yang digunakan dalam tahap penyediaan data adalah metode simak dengan teknik dasarnya adalah teknik sadap. Teknik lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam dan teknik catat. Pada tahap analisis data, digunakan metode padan translasional dan metode padan referensional. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP), sedangkan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Dalam tahap penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode informal. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan sebanyak 52 buah register dan jenis register yang digunakan nelayan di Kanagarian Muaro Kandis Punggasan, Kec. Linggo Sari Baganti, Kab. Pesisir Selatan, yaitu register selingkung terbatas/tertutup dan register terbuka. Register selingkung terbatas/tertutup yang ditemukan, yaitu: lore, rambang, tukang kaluak, kisa, mangilang, malangga, cawuak, paraka, klaca, tunja, cuban, dan sapintia. Register terbuka yang ditemukan, di antaranya: tawa, ama, mauba, madang, lala, cikang, lida, kambawa, kabe, dayuang, mondok, baka, dan bariang. Unsur-unsur register yang terdapat pada nelayan di Kanagarian Muaro Kandis Punggasan, yaitu medan wacana, pelibat wacana, dan sarana wacana. Di antara register yang digunakan, ditemukan adanya register yang mengalami perubahan makna, yaitu: tawa, ama, rambang, tukang kaluak, kisa, untuang, kanai, lilia ombak, indang, gadiang-gadiang, madang, tumbuak, lala, dan temban. Perubahan makna yang terjadi disebabkan oleh lingkungan masyarakat yang berbeda-beda dan perubahan makna akibat adanya asosiasi. Kata Kunci: Register, Jenis, Unsur, Perubahan Makn

    Similar works