PENGOLAHAN KAYU SEPANG (Caesalpinia sappan.L) DI DESA BIRU KECAMATAN KAHU KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN

Abstract

Processing of Sepang Wood (Caesalpinia sappan. L) in Desa Biru of Kahu Subdistrict Bone South SulawesiAbstract: Sepang wood has only been used as additional wood for coloring drinks, especially in the Buginese community. For generations, the Buginese people were consumed drinking water containing Sepang wood without knowing the health benefits and how to process it, so that it can become a high economic value product. The community partnership program focuses on improving community skills, namely Kelompok Tani Desa Biru and Kelompok Ibu PKK Desa Biru. The activities carried out were in the form of counseling in the form of awareness of the benefits of Sepang wood, training and demonstration (by doing) for processing Sepang wood for partner groups, and assistance. The results obtained from this partnership program are that the community is able to process Sepang wood into Bottled Drinking Water, namely Sepang Mineral Water and differentiation products, namely Teh Kayu Sepang Desa Biru (Sepang wood tea). The impact of this activity is an increase in processing of Sepang wood which was initially of less value into a product that is of economic value, namely Sepang Mineral Water (AMDK) and Sepang Wood Tea. In addition, public awareness will cultivate Sepang wood because people are beginning to realize the benefits of consuming Sepang wood. The touch of technology with the help of water purification devices with a reverse osmosis system resolves the problems of the Biru village community for the need for clean drinking water (drinkable) because drinking water in Biru Village contains high levels of hardness. Therefore, socially, skill and technology are very helpful and change the pattern of productivity of the community through the use of Sepang wood processing as the product of the superior product of Desa Biru and the products produced are close to the SNI 01.3553-2015 standard and SNI 01-3886-2000 for dry tea.Keywords: Sepang wood, Sepang mineral water, Sepang wood tea  Abstrak: Kayu sepang selama ini hanya digunakan sebagai kayu tambahan untuk pewarna minuman khususnya pada masyarakat Bugis. Secara turun temurun masyarakat Bugis mengonsumsi air minum yang mengandung sepang tanpa mengetahui manfaat kesehatan dan cara pengolahan agar dapat menjadi produk bernilai ekonomis tinggi. Program kemitraan kepada masyarakat berfokus untuk meningkatkan keterampilan masyarakat yaitu mitra Kelompok Tani Desa Biru dan Ibu PKK Desa Biru. Kegiatan yang dilaksanakan berupa penyuluhan dalam bentuk penyadaran akan manfaat kayu sepang, pelatihan dan demonstrasi (by doing) akan pengolahan kayu sepang bagi kelompok mitra, serta pendampingan. Hasil yang diperoleh dari program kemitraan ini adalah masyarakat mampu mengolah kayu sepang menjadi Air Minum Dalam Kemasan yaitu Air Mineral Sepang serta produk diferensiasi yaitu Teh Kayu sepang Desa Biru. Dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan pengolahan kayu sepang yang semula kurang bernilai menjadi produk yang sangat bernilai ekonomis yaitu menjadi Air Mineral Sepang (AMDK) dan Teh Kayu Sepang. Selain itu, penyadaran masyarakat akan membudidayakan kayu sepang disebabkan masyarakat mulai menyadari manfaat lebih dari konsumsi kayu sepang. Sentuhan teknologi dengan bantuan alat pemurnian air dengan sistem reverse osmosis menuntaskan masalah masyarakat Desa Biru akan kebutuhan air minum bersih (layak minum) sebab air minum di Desa Biru mengandung zat kapur yang tinggi. Oleh karena itu, secara sosial, keterampilan, dan teknologi sangat membantu serta mengubah pola produktivitas masyarakat melalui pemanfaatan pengolahan kayu sepang menjadi produk cikal bakal produk unggulan Desa Biru serta produk yang dihasilkan mendekati standar SNI 01.3553-2015 dan SNI 01-3886-2000 untuk teh kering.Kata Kunci: Kayu sepang, air mineral sepang, teh kayu sepan

    Similar works