Meningkatnya penggunaan semen sebagai bahan perekat beton dalam dunia kontruksi akan meningkatkan produksi industri semen yang berakibat semakin meningkatnya polutan gas emisi Co2 dan meningkatnya kerusakan alam dari hasil penambangan bahan penyusun semen itu sendiri. Faktor lemahnya beton tehadap kuat tarik, menyebabakan beton memerlukan bahan komposit lain dalam upaya menutupi kelemahan beton tersebut. Penelitian ini meninjau penggunaan serbuk kerang sebagai subtitusi perekat semen karena komposisi bahan penyusun cangkang semen memiliki kemiripan dengan bahan dasar semen serta penggunaan serat sabut kelapa dalam upaya penanganan kelemahan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi abu cangkang kerang lokan terhadap semen dan serat dari sabut kelapa pada campuran beton terhadap peningkatan kuat tekan dan kuat tarik belah. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi industri bahan bangunan. Abu yang digunakan memiliki 3 variasi subtitusi terhadap semen yakni 2,5%, 5%, dan 7,5%. Sedangkan Serat yang digunakan memiliki 3 variasi penambahan serat sabut kelapa pada campuran beton yakni 0,5%, 1%, dan 1,5% dengan panjang serat 3 cm , yang keduanya disubtitusi silang sehingga didapat 9 variasi gabungan. Umur beton yang digunakan adalah 28 hari. Hasil Penelitian dengan persentase yang baik adalah pada proporsi campuran dengan persentase 0,5% S+5% A untuk kuat tekan, dan pada 0,5% S+2,5% A untuk kuat tarik belah sehingga Subtitusi abu cangkang kerang lokan dan Penambahan serat sabut kelapa berpengaruh baik terhadap mutu beton pada persentase penambahan tertentu