Manusia Sempurna Menurut Ibnu Miskawaih

Abstract

Setelah mengadakan pembahasan tentang manusia sempurna munurut Ibnu Miskawaih, sebagai makhluk yang berakhlak mulia maka hakekat manusia sempurna ada pada akal, sebab akal adalah daya berpikir yang terdapat dalam jiwa manusia. Jika sudah sampai pada akal mustafad, akal akan menerima pancaran dari akal kesepuluh berupa nur, ilmu berasal dari Tuhan dan itulah manusia sempurna. kesempurnaan manusia ada dua macam daya yang dimilikinya: daya kognitif dan daya praktis apabila kedua ini dimiliki manusia secara seimbang dan selaras sesuai dengan fungsi masing-masing maka manusia akan menjadi manusia yang sempurna. Maka keutamaan manusia sempurna tentu berasal dari keutamaan akhlak yang merupakan makhluk yang paling mulia dan sempurna. kebijaksanaan (al-hikmah), keberanian (as-syaja’ah), kesucian diri (al-iffah), keadilan (al-adalah), Jalan tengah dari ketiga keutamaan akhlak, keutamaan hikmah, keberanian dan kesucian diri, adalah keutamaan keadilan (al-adalah atau justice). Keadilan adalah kesempurnaan dan pemenuhan ketiga keutamaan tersebut, yang menghasilkan keseimbangan dan persesuaian antara jiwa natiqah, ghadabiyyah, dan bahimiyyah. Keseimbangan tersebut merupakan cara penyatuan, bahwa prinsip utama hidup di dunia adalah pengganti atau bayangan dari keesaan Tuhan

    Similar works