Pengaruh Kedalaman Keretakan Crankshaft DG III KRI.Kerapu -812 Merk MWM TBD 234 V8 terhadap Performance Mesin

Abstract

Adanya permasalahan pada engine MWM TBD 232 V 8 untuk Diesel Generator V KRI Kerapu-812 yang mana keluhan custumer ialah engine noisy pada saat beroperasi,dan performance mesin cenderung turun . Setelah dilakukan pembongkaran pada engine tersebut, kemudian pemeriksaan menyeluruh pada engine ini ditemukan permasalahannya adalah satu buah noozle  rusak pada screen internal, dan fuel line internal rusak/aus pada ujung contact dengan noozle. Bearing pilot di flywheel pecah. Main bearing pada cap no. 4, 5, dan 6 mengalami perubahan warna, dan bearingnya sudah berputar (spun). Crankshaft ada keretakan pada pin no.2 dan bearing connecting rod no.2 tergores dalam  dan banyak partikel besi di oil pan.  . Menurut operating instruction for Diesel Engine TBD 232 V8 Indonesian Navy untuk Standarisasi crank pin crankshaft adalah : Ukuran Standart : 89,942 mm – 89,964 mm   stage I : 89,692 mm – 89,714 mm ,stage II : 89,442 mm – 89,484 mm ,stage III : 88,692 mm – 88,734 mm,  stage IV : 87,692 mm – 87,734 mm, Dengan melihat ukuran maksimum stage IV ,diketahui bahwasanya Crank pin crankshaft hanya bisa digrinding untuk under size makksimum Diameter 87,692 mm sementara keretakan pada kedalaman 3 mm sehingga harus digrinding sampai ukuran diameter 86,942 mm .Dengan demikian diambil kesimpulan Crankshaft sudah tidak direkomendasikan untuk dipasang kembali melainkan harus diganti baru . Kata kunci: Keretakan crank shaft, pengujian , standarisasi , noozle

    Similar works