Abstrak: Tujuan tulisan ini ialah memperkenalkan sebuah epistemologi alternatif dalam membangun dan mengembangkan ilmu akuntansi, yaitu epistemologi spiritualitas dan pandangan kitab suci sebagai pelengkap epistemolgi sebelumnya. Epistemologi ini memandang bahwa pengalaman suci yang dibalut dengan cinta dan wahyu ilahi dapat mengkontruksi sebuah ilmu pengetahuan, termasuk ilmu akuntansi. Dengan epistemologi tersebut ilmu akuntansi tidak semata dipraktekkan berdasarkan rasionalitas dan materialitas, melainkan juga dipraktekkan berdasarkan spirit dan wahyu ilahi. Sehingga ilmu akuntansi dapat membangun tatanan masyarakat dan lingkungan yang seimbang antara spiritual, rasionalitas, dan materialitas yang berpusat kepada wahyu ilahi atau kesadaran ilahiah yang merupakan epistemologi ultima bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian realitas ilmu dan praktek akuntansi yang ada saat ini sudah mulai muncul dan dikembangkan apa yang disebut akuntansi islam, akuntansi syariah, dan lainnya, yang mana sejalan praktik bisnis islam sudah mulai berkembang. Jika praktik akuntansi islam yang ada saat ini masih menekankan pada aspek rasionalitas dan meterialitas yang dikedepankan, maka spiritualitas dan kesadaran ilahian masih menjadi hiperrealitas, artinya ilmu akuntansi yang dibangun dengan epistemologi tersebut menjadi realitas semu, karena realitas praktek akuntansi tidak merujuk kepada kesadaran spiritualitas dan kesadaran ilahiah.Kata kunci: Akuntansi Syariah, Epistemologi, Hiperrealitas, Spiritualita