PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH DAN KADAR ASAM URAT PADA MASYARAKAT DI BUNDARAN TUGU KERIS SIGINJAI JAMBI SEBAGAI SKRINING AWAL PENYAKIT DIABETES MELLITUS DAN HIPERURISEMIA

Abstract

Salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi cukup tinggi di Indonesia adalah diabetes melitus (DM) dan Hiperurisemia. DM termasuk penyakit degeneratif yang ditandai dengan kadar gula darah di atas normal, yang disebabkan  hilangnya fungsi hormon insulin dalam pengendalian kadar gula darah normal. DM merupakan penyakit kronis yang akan diderita seumur hidup sehingga progresifitas penyakit akan terus berjalan, dimana pada suatu saat dapat menimbulkan komplikasi. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat di dalam darah. Keadaan Hiperurisemia ini dapat menyebabkan terjadinya artritis gout yaitu peradangan pada sendi yang disebabkan penimbunan asam urat. Pemeriksaan kadar gula darah dan asam urat merupakan salah satu metode untuk skrining awal  penyakit DM dan Hiperurisemia.  Skrining DM dan Hiperurisemia membutuhkan  partisipasi dari semua  pihak,  baik dokter pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar DM dan Hiperurisemia dapat dikendalikan. Sebagian besar  masyarakat  enggan  untuk melakukan skrining DM dan Hiperurisemia. Penyebab keengganan tersebut beragam, mulai dari aspek biaya, keterjangkauan ke lokasi pemeriksaan, keterbatasan sarana prasarana maupun aspek waktu. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk memfasilitasi hal tersebut. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 9 September 2018, berupa pemeriksaan pemeriksaan kadar gula darah dan asam urat pada masyarakat umum yang sedang berkunjung ke Bundaran Tugu Keris Siginjai Kota Jambi pada hari minggu, dimana pada hari tersebut, masyarakat kota Jambi ramai berkunjung ke Bundaran tersebut untuk senam pagi. Jumlah masyarakat yang ikut serta dalam pemeriksaan ini adalah 90 orang untuk pemeriksaan asam urat, dan 86 orang untuk pemeriksaan gula darah. Pemeriksaan dilakukan  menggunakan alat cek gula darah dan asam urat digital dan setelah itu, partisipan dapat berkonsultasi dengan tim pengabdian serta juga mendapat pengobatan jika gula darah dan asam uratnya melebihi batas normal

    Similar works