Competence is always demanding for a better change therefore a government organization always gives support to every employee to face changes that occur such as internal changes and external changes, by improving the competence of each employee by providing training because the training is one means of change to improve competence.Of 302 the number of PLKB in Bengkulu province that follow the competency test only 10 people who meet the competency standards based on the level of position. This means that there are gaps in the competence of individual employees on the task component is not in accordance with what is expected by BKKBN. This study aims to develop TNA model to overcome the standard competence gap with actual competence by using descriptive qualitative method, data collection technique through observation, interview and documentation.Data analysis using descriptive method. This TNA Reactive model uses the paradigm of a system where TNA is a simple process of analysis used to identify training needs or not, so in this study using some steps in a simtem in order to arrange a TNA model that is started from trigger event (Trigger) newly obtained solved into input, process and output.Kompetensi selalu menuntut untuk perubahan yang lebih baik oleh karena itu suatu organisasi pemerintahan selalu memberikan dukungan kepada setiap karyawannya untuk menghadapi perubahan yang terjadi seperti perubahan internal dan perubahan eksternal, dengan cara meningkatkan kompetensi pada setiap karyawannya dengan memberikan pelatihan karena pelatihan merupakan salah satu sarana perubahan untuk meningkatkan kompetensi. Dari 302 jumlah PLKB di provinsi bengkulu yang mengikuti uji kompetensi hanya 10 orang yang memenuhi standar kompetensi berdasarkan dengan jenjang jabatannya. Hal ini berarti ada Kesenjangan kompetensi individu pegawai pada komponen tugasnya belum sesuai dengan yang diharapkan oleh BKKBN. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model TNA untuk mengatasi kesenjangan kompetensi standar dengan kompetensi actual dengan mengunakan Metode kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Model TNA Reaktif ini mengunakan paradigma sebuah sistem dimana TNA itu merupakan suatu proses analisis sederhana yang digunakan agar dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan atau tidak, sehingga pada penelitian ini mengunakan beberapa langkah dalam sebuah sistem agar dapat menyusun suatu model TNA yaitu dimulai dari pemicu kejadian (Trigger) baru didapat dipecahkan menjadi input, proses dan output