Suatu percobaan untuk memberantas penyakit filaria yang disebabkan oleh Brugia malayi telah dilakukan disuatu daerah transmigrasi di Kecamatan Mangkutanah, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Untuk penyelidikan ini telah dipilih dua desa, Kalaena yang penduduknya seluruhnya terdiri dari transmigran dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan desa Margolemboyang penduduknya terdiri dari transmigran berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur dan penduduk asli Sulawesi Selatan. Micro filaria rate didesa Kalaena 33.0 percent sedangkan didesa Margolemboyang-40,5 per cent. Obat yang diberikan adalah diethylcarbamazine (Hetrazan, Lederlej dengan dosis 4 mg./Kg. bb. selama 10 hari. Didesa Kalaena seluruh penduduk yang berumur satu tahun keatas diberikan obat'(mass treatment) sedangkan didesa Margolembo pengobatan hanya diberikan kepada mereka yang darahnya mengandung microfilaria (selective treatment). Satu tahun kemudian darah dari seluruh penduduk kedua desa tersebut diperiksa kembali dengan hasil sebagai berikut: Didesa Kalaena microfilaria rate berkurang dari 33,0 percent sampai 3,7 percent, microfilaria density dari 12,1 sampai 0,4 dan MfD50 dari 9,9 sampai 5,8. Didesa Margolembo microfilaria rate turun dari 40,5 per cent sampai 9,5 per cent, microfilaria density dari 11,6 sampai 1,7 dan MfD50 dari 10,9 sampai 4,6. Untung rugi mass treatment dan selective treatment dibahas secara singkat. Menurut pendapat kami didaerah filaria dengan derajat endemik tinggi sebaiknya diberikan mass treatment