IDENTIFIKASI HEWAN RESERVOIR DI DAERAH PENINGKATAN KASUS LEPTOSPIROSIS DI DESA PAGEDANGAN ILIR, KECAMATAN KRONJO, KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2015

Abstract

oai:jurnalkesehatan.ejournal.litbang.depkes.go.id:article/8121Leptospirosis merupakan zoonosis yang terdapat hampir di seluruh daerah tropis dan subtropis dengan tingkat morbiditas dan mortalitas cukup tinggi di dunia. Di Indonesia, leptospirosis sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa. Tiga sumber penularan penting leptospirosis adalah lingkungan terkontaminasi bakteri leptospira, keberadaan tikus dan keberadaan hewan ternak sebagai reservoir. Penelitian ini bertujuan mengetahui reservoir yang berperan dalam penularan leptospirosis di daerah peningkatan kasus leptospirosis di Desa Pagedangan Ilir, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Penangkapan tikus dilakukan selama dua kali, masing-masing selama 2 hari. Selain itu juga dilakukan survei hewan ternak yang ada di area lokasi penelitian. Spesimen serum tikus dan hewan ternak diambil untuk pemeriksaan leptospirosis dengan metode MAT, sedangkan spesimen ginjal tikus diambil untuk dilakukan pemeriksaan dengan metode PCR. Hasil penangkapan tikus pertama dan kedua menunjukkan kepadatan relatif 17% dan 20% di dalam rumah, serta 14% dan 10% di luar rumah. Terdapat dua spesies tertangkap yaitu Rattus norvegicus serta Rattus tanezumi. Prevalensi leptospira patogen pada tikus dengan uji PCR adalah 33% pada penangkapan pertama dan 26% pada penangkapan kedua. Hasil survei hewan ternak diperoleh 4 spesimen darah dari 4 kambing. Semua hewan ternak tidak menunjukkan positif PCR melainkan hanya ditemukan satu sampel positif serologis (MAT) dengan titer rendah (1:20). Hasil penelitian memberikan informasi bahwa tikus merupakan reservoir yang paling potensial dalam penularan leptospirosis di daerah penelitian

    Similar works