Perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di
Bengkulu melibatkan berbagai kelompok, baik militer rnaupun sipil atau peloogai kelompok organisasi pemuda dan anggota rnasyarakat yang terlibat atau meliootkan diri ke dalam berbagai macam institusi atau badan-badan perjuangan yang dibentuk pada masa itu. Tiga kelompok utama yang menjadi motor penggerak revolusi fisik di Bengkulu ialah (1)kelompok intelektual kelas menengah dalam masyarakat; mereka umumnya terdiri dari kelompok elit politik senior yang dihorrnati. (2)Lapisan kedua di belakangnya ialah kelompok pemuda aktivis dan pemuda yang mendapat pendidikan militer ~da Zaman Jepang khususnya Giyugun dan Heih, dan (3) Kelompok-kelompok dominan di kota dan pedesaan, khususnya dengan latar belakang ideologi Islam. Sebelum pendudukan Jepang Daerah Bengkulu meru~an suatu Keresidenan yang terdiri dari daerah Kotapraja Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten bengkulu Utara dan Kabupaten Rejang Lebong ditambah dengan daerah Kerui, T~ung Sakti, dan Muara Sindang. Setelah perxludukan Jepang dan masa Revolusi Bersenjata, daerah-daerah Keru~ Tanjung Sakti dan Muara Sindang dimasukkan ke dalam Keresidenan Palemhlng dan Lampung. Setelah Proklarnasi 17 Agustus 1945, rnaka daerah-daerah seluruh Irxlonesia menanti keputusan dari Pemerintah Pusat untuk menyesuaikan diri dengan Negara Kesatuan Republik Irxlonesia yang merdeka