research

Multikulturalisme dalam perspektif sejarah sosial

Abstract

Sejak Indonesia merdeka para pendiri bangsa ini telah dengan cerdas memikirkan antara realita dengan harapannya. Realitasnya Bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang tunggal, tetapi bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan kepercayaan, bahasa, dan paham politik politik yang dianut. Dalam sebuah kebinekaan itu maka diharapkan akan terjadinya persatuan untuk mencapai bangsa yang kuat dan mampu menyejahterakan rakyatnya. Jejak sejarah pemikiran ini tercermin dalam pita yang dicengkeram oleh Lambang Negara Indonesia Burung Garuda. Konsep Bhineka Tunggal Ika berjalan tidak selalu sepadan. Bhineka memang sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka dan berlangsung hingga kini. Sementara konsep “Ika” merupakan sebuah harapan yang masih harus diperjuangkan. Sejak Indonesia merdeda hanya sebagian kecil elemen Bangsa Indonesia yang telah berpikir Keikaan Indonesia, terutama para tokoh pergerakan nasional dan pejuang kemerdekaan. Sehubungan dengan hal itu dalam sejarah Indonesia ada usaha-usaha menyebarluaskan KeIndonesiaan sebagai bangsa yang satu melalui berbagai cara. Pada masa Pemerintahan Sukarno hingga Suharto di sekolah-sekolah secara khusus diajarkan tentang pentingnya makna “Bhineka Tunggal Ika” ini. Sosialisasi pemikiran tersebut menjadi tugas mata pelajaran sejarah dan Pendidikan Kewarganegaraan. Akibat proses sosialisasi ini pemikiran tentang kebangsaan Indonesia diperkirakan makin bertambah orang di bumi Nusantara yang memahami dan meresapi diri sebagai Bangsa Indonsia

    Similar works