Tanaman teh di perkebunan Tritis memiliki ciri tanaman kurang sehat sehingga perlu dibudidayakan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan indikator kinerja tanah, menyusun Minimum Data Set (MDS), mengklasifikasi kesehatan tanah, dan menyusun rekomendasi. Penelitian ini mengevaluasi kesehatan tanah berbasis geomorfologi skala detail. Survei lapangan dan pengambilan sampel tanah dilakukan pada satuan pemetaan yang berjumlah sebelas titik dan didapatkan 21 sampel tanah. Evaluasi kesehatan tanah menggunakan 17 indikator kinerja tanah dan dianalisis dengan metode skoring. Total skor indikator kinerja tanah kemudian diklasifikasikan dalam lima tingkat kesehatan tanah. Terdapat enam belas indikator kinerja tanah terpilih yang masuk dalam MDS, yaitu warna, struktur, tekstur, kadar air, kelerengan, nilai penetrometer, kedalaman tanah, erosi, pH, bahan organik, P2O5, K tersedia, Al tersedia, LCC, kinerja tanaman, dan populasi cacing. Dihasilkan tiga klasifikasi, yaitu tanah kurang sehat, cukup sehat, dan tanah sehat. Rekomendasi yang diberikan adalah mempertahankan kondisi penggunaan lahan, melakukan pemupukan, serta merawat tanaman teh