Riset ini secara keseluruhan mengikuti kerangka kerja bidang linguistis-antropologis, kimia, dan biologi. Pada tahun pertama telah dilakukan kajian linguistis-antropologis. Kajiannya mencakup kegiatan identifikasi bentuk teks pengobatan tradisional Sasak dalam naskah lontar Usada, transliterasi teks Usada ke dalam Bahasa Indonesia, identifikasi jenis pengobatan tradisional dari isi naskah dan informasi masyarakat Sasak di Lombok, serta teknik pengobatan tradisional Sasak masing-masing jenis pengobatan dimaksud. Hasil inventarisasi jenis penyakit dari lima naskah lontar Usada, tercatat 324 jenis penyakit, namun setelah ditabulasi dan dibandingkan antara terjemahan naskah satu dengan naskah yang lain diperoleh sebanyak 263 jenis penyakit. Sisanya 61 jenis penyakit tertulis pada lebih dari satu naskah. Adapun tumbuhan obat/bahan obat dari naskah lontar Usada tersebut dan informasi dari masyarakat tercatat 163 jenis. Beberapa jenis merupakan tumbuhan obat/bahan obat unggulan nasional, khas, mulai langka, dan tercatat 63 nama tumbuhan (38,6%) belum diketahui nama nasionalnya. Adapun yang berasal dari hewan yang digunakan sebagai obat/bahan obat tradisional oleh masyarakat Sasak sebanyak 11 jenis hewan seperti kerang untuk penyakit kuning, daging burung koak kao untuk obat pintar, dan madu untuk lemah sahwat, luka bakar dan jerawat. Teknik pengobatan tradisional Sasak dilakukan dengan cara: bahan-bahannya digiling, dikunyah, ditumbuk, diperas, dicampur, dibakar dan diparut, direbus, dimasukkan dalam wadah tertentu, diisi air, dibakar, dan diremas. Selain itu, juga dengan cara dilulur, dioles, disemburkan, ditempel, diusap, ditetes, digosok, diminum, dibalur, dibilas, diurap, dan ditambal