research

Evaluasi Implementasi Hasil Program Diklat Kerajinan Tangan dan Kesenian (Kertakes) Guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama PPPPTK Seni Budaya Yogyakarta.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang implementasi program diklat kerajinan tangan dan kesenian Guru SD dan SMP, setelah peserta kembali ke sekolah yang difokuskan pada: (1) konteks, meliputi manfaat dan relevansi diklat dengan kebutuhan guru; (2)input, meliputi dukungan sekolah, fasilitas yang tersedia dan motivasi guru untuk menerapkan hasil diklat; (3) proses, meliputi implementasi hasil program diklat; dan (4) hasil meliputi kinerja guru yang difokuskan pada peningkatan kemampuan guru dan perubahan sikap. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi, dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Populasi penelitian ini adalah semua peserta diklat Kertakes dan Dikseni di PPPPTK – Seni Budaya. Subyek penelitian meliputi peserta diklat, kepala sekolah dan teman sejawat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara, observasi dan dokumen. Penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Hasil evaluasi Konteks menunjukkan bahwa: a) manfaat diklat Kertakes dan Dikseni bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi pribadi dan meningkatkan kemampuan dalam mengajar menunjukkan bahwa ada 9 guru (45%) menilai baik dan 11 guru (55%) menilai cukup; b) relevansi program diklat dengan kebutuhan guru dalam mengajar 20 guru (100%) menilai baik karena materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan guru untuk mengajar; 2. Hasil evaluasi Input menunjukkan bahwa: a) dukungan sekolah dan fasilitas yang tersedia di sekolah 6 guru (30%) menilai cukup dan 14 guru (70%) menilai baik respon sekolah terhadap diklat positif, kesempatan mengikuti diklat bagi guru SD dan SMP masih sedikit. b) motivasi guru untuk menerapkan hasil diklat 3 guru (15%) menilai baik, 8 guru (40%) menilai cukup, dan 9 guru (45%) menilai kurang karena kesibukan guru sebagai guru kelas dan tidak adanya sanksi; 3. Hasil evaluasi Proses menunjukkan implementasi program diklat Kertakes dan Dikseni 13 guru (65%) menilai baik dan 7 guru (35) menilai cukup; 4. Hasil evaluasi Produk, menunjukkan bahwa kinerja peserta diklat menurut 4 (7%) teman sejawat dan kepala sekolah menilai baik dan 50 (93%) teman sejawat dan kepala sekolah menilai cukup baik

    Similar works