Ringkasan ( Abstrak )
Penentuan kebijakan pemberian insentif materiil merupakan suatu hal yang sangat penting dan menentukan hasil akhir dari produktifitas karyawan suatu perusahaan. Insentif materiil harus diberikan tepat waktu agar karyawan merasa puas terhadap hasil kerja keras yang telah dilakukannya. Selain itu, jumlah insentif materiil yang diberikan juga harus sesuai dengan standart peraturan besaran insentif yang ditetapkan perusahaan. Agar sistem pemberian insentif materiil tidak terkesan monoton maka manajemen perusahaan diharapkan lebih kreatif dalam menciptakan sistem pemberian insentif materiil baru yang lebih menarik sehingga karyawan semakin terpacu dalam meningkatkan produktivitas kerjanya.
Salah satu usaha perusahaan dalam menjaga dan meningkatkan semangat kerja karyawannya yakni melakukan pemberian insentif non materiil. Promosi atau kenaikan jabatan adalah salah satu contoh pemberian insentif non materiil dari perusahaan ke karyawaanya. Agar proses ini bisa transparan dan obyektif, manajemen diharapkan mempunyai standar penilaian kinerja untuk masing – masing karyawan di setiap devisi. Dengan demikian akan berlangsung kompetisi yang sehat dalam berprestasi antar karyawan. Selain itu, aturan atau kebijakan pemberian insentif non materiil sebisa mungkin sederhana dan spesifik. Dapat disimpulkan bahwa variable insentif materiil (X1) dan variable insentif non materiil (X2) memiliki pengaruh positif terhadap variable prestasi kerja (Y). Sehingga apabila ada penambahan insentif materiil (X1) dan insentif non materiil (X2) akan meningkatkan prestasi kerja karyawan (Y).
Berdasarkan pengujian analisis regresi linier berganda, terbukti bahwa secara simultan variabel insentif materiil (X1) dan variabel insentif non materiil (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Hal ini ditunjukan dengan nilai sig sebesar 0.000. Jika dibandingkan dengan α (tingkat kesalahan) = 0.05, maka sig = 0.000 < α = 0.05. Hal ini berarti bahwa analisis regresi linier berganda signifikan. Artinya variable X1 dan X2 secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap variable Y.
Secara parsial (uji t = uji secara sendiri-sendiri) menunjukan bahwa variabel insentif materiil (X1) dan variabel insentif non materiil (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y) nilai sig untuk X1 adalah 0.001 < α = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variable insentif materill secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Y. Sedangkan nilai sig untuk X2 adalah 0.076 < α = 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variable insentif non materill secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.
Dari uji signifikan (uji f = uji secara bersama-sama) menunjukan bahwa variabel insentif materiil (X1) dan insentif non materiil (X2) mempunyai angka signifikan di bawah 0,05 karena itu kedua variabel independen tersebut dinyatakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Ponorogo. Dengan demikian hipotesis yang diajukan yaitu insentif materiil (X1) dan insentif non materiil (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y) dapat diterima