Dengan memberikan pengetahuan mengenai nilai-nilai
dari seksualitas dan menunjukkan pelbagai bahaya bila digunakan di luar” aturan-aturan permainan” -nya , diharapkan dalam diri anak akan tumbuh dan terbentuk pengontrol ,sehingga ia dapat terhindar dari bahaya penyalahgunaan dan bencana di bidang seks
Penelitian mengenai materi Pendidikan Seks atau Pendidikan
Kehidupan Keluarga (untuk selanjutnya disingkat
PK2 dan bukan PKK singkatan dari Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga) untuk pembinaan sikap mengenai seks di Indonesia
masih sangat langka, kalau tak hendak dikatakan belum ada.
Latar belakang keluarr a yang bahagia dan kurang bahagia
dari anak mungkin akan mempengaruhi sikapnya mengenai seks.
Lain daripada itu jenis kelamin anak diperkirakan berpengaruh pula pada sikap tersebut.
Studi eksperimetal kuasi ini diadakan dalam rangka
tif mengenai seks par siswa SMP. Sehubungan dengan itu
studi ini meneliti pengaruh materi PK2 , keadaan keluarga,
dan jenis kelamin siswa, terhadap sikap siswa mengenai seks.
Hipotesis yang diajukan ialah:
1. Ada perbedaan pengaruh antara tiga rnacam materi PK2
yang dicobakan--berturut-turut yang mnenitikberatkan pada
segi Biologis, Etis, dan kombinasi Biologis dan Etis (materi
kombinasi)--atau sikap siswa mengenai seks.
1.1. Materi PK2 yang merupakan materi kombinasi, akan
menghasilkan sikap Positif siswa mengenai seks yang lebih
tinggi, bila dibandingkan dengan materi PK2 baik yang menitikberatkan pada segi Biologis maupun Etis.
2. Ada perbedaan pengaruh antara dua macam keadaan keluarga--yakni yang bahagia dan yang kurang bahagia—atas sikap siswa mengenai seks.
2.1. Siswa dari kelurga yang bahagia menunjukan sikap positif mengenai seks yang lebih tinggi,bila dibandingkan dengan siswa dari keluarga yang kurang bahagia.
3. Ada perbedaan antara sikap siswa putra dengan siswa dengan siawa putri mengenai seks.
4. Tidak ada interaksi antara materi PK2, keadaan kelaurga siswa dan jenis kelamin siswa.
5. Siswa dari keluarga yang bahagia dan memperoleh materi
PK2 yang merupakan \materi kombinasi, akan menunjukkan
sikap positif mengenai seks yang lebih tinggi, bila dibandingkan dengan kombinasi-kombinasi lain antara tiga macam materi PK2 dengan dua macam keadaan keluarga.
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan rancangan
faktorial 3 X 2 X 2, terhadap para siswa suatu SMP Swasta·di
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Sampel dipilih
dengan memperhatika keacakan sejauh yang mungkin dilakukan.
Sikap siswa mengenai seks ditentukan berdasarkan
tes sikap yang terdiri atas tiga komponen, yakni kognitif,
afektif, dan konatiJ . Nilai yang digunakan adalah nilai
tes awal dan tes akhir. Instrumen-instrumen yang digunakan
untuk memperoleh data yang diperlukan meliputi angket, pedoman wawancara, dan pedoman observasi