Konsep baku mutu tanah yang berkaitan dengan kesehatan dan kualitas tanah berkembang dengan meningkatnya pemahaman terhadap tanah dan kualitas tanah. Logam berat merupakan salah satu senyawa/zat yang digolongkan ke dalam bahan beracun dan berbahaya ( B3). Bahan beracun ini banyak terdapat pada limbah yang berasal dari kegiatan pertambangan, dan emisi gas kendaraan bermotor. Penelitian ini merupakan hasil kajian dari berbagai hasil penelitian dengan tujuan mencari informasi gangguan logam berat terhadap baku mutu tanah dan produksi tanaman sehingga dapat diketahui teknologi untuk menetralisir gangguan logam berat agar sifat fisik, kimia, dan biologi tanah dapat diperbaiki. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam sektor pertanian bahwa sumber logam berat seperti Pb dan Cd dapat berasal dari penggunaan pupuk fosfat, pestisida, maupun dari batuan/bahan induk tanah, sedangkan gangguan pencemaran logam berat pada tanah-tanah pertanian dapat menyebabkan penuruanan produktivitas tanah maupun kualitas hasil pertanian yang dihasilkan akibat adanya akumulasi bahan-bahan pencemar, selain itu logam berat dapat membahayakan kesehatan manusia melalui pangan yang dihasilkan dari tanah yang tercemar logam berat. Pengaruh dinamika logam berat terhadap baku mutu tanah sangat berkaitan erat dengan sifat-sifat tanah terutama pH, bahan organik, mineral liat, kapasitas tukar kation, dan status oksidasi dan reduksi tanah