Studi Eksploratif tentang Bimbingan Akademik Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA FKIP-UT

Abstract

V ariasi yang tinggi dalam perolehan prestasi rnahasiswa di UT tidak bisa diserahkan sepenuhnya hanya pada kemampuan mahasiswa dalam belajamya secara mandiri. Dalam hal ini, profesionalitas layanan akadernik dari para dosen serta UT berperan sangat penting, baik langsung maupun tidak langsung, baik kepada individu maupun kelompok mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang format bimbingan akademik mahasiswa JPMIPA-FKIP-UT. Studi eksploratif yang dikembangkan melalui pendekatan survei dipilih untuk penelitian ini. Survei dilakukan terhadap dua jenis data; data sekunder dan primer. Data sekunder diolah untuk melihat kecenderungan profil mahasiswa yang kemudian digunakan sebagai dasar prediksi terhadap kemungkinan jenis kesulitan yang dihadapi mahasiswa selama studinya di UT. Responden untuk data primer dibagi dalam dua kelompok berdasarkan tujuan diperolehnya data, yaitu responden uji coba instrumen dan pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa format bimbingan akademik hendaknya dikembangkan dengan melihat potensi serta kemampuan di kedua belah pihak yang saling berkaitan, yaitu mahasiswa sebagai pengguna jasa layanan dan bimbingan akademik serta dosen atau UPBJJ/UT sebagai agen atau institusi layanan pendidikan. Dari sudut pandang mahasiswa, bimbingan akademik hendaknya sebagai berikut (1) direncanakan dengan mempertimbangkan beberapa faktor internal mahasiswa seperti usia, tugas pokok dan keahlian mengajar, dan jarak tempuh mahasiswa ke UPBJJ, (2) dilaksanakan dengan memperhatikan komponen layanan akademik seperti kualitas modul dan tugas mandiri (baik konstruk, isi, serta ketersediannya di UPBJJ dan atau di tempat lain yang disarankan), UAS (ragam bentuk soal, jumlah butir set soal, dan konstruksinya), ragam media komunikasi (aksesibilitas mahasiswa dan dosen kepada media komunikasi), bentuk dan materi layanan dosen, serta pola layanan akademik kepada mahasiswa, (3) hingga survei ini berlangsung, nampak bahwa mahasiswa pada JPMIPA-FKIP UT cenderung memanfaatkan media belajar dan melaksanakan proses pembelajaran secara tradisional. Namlm demikian, potensi minat untuk akses dalam memanfaatkan media teknologi komunikasi jarak jauh melalui komputer sudah nampak walaupun masih dalam proporsi yang sangat kecil. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang diperoleh, baik saat pra- maupun pelaksanaan penelitian, maka kami menyarankan bahwa: ( 1) bimbingan akademik dilaksanakan baik dalam bentuk masal maupun individu melalui tatap muka dan media komunikasi, (2) selain itu, bimbingan masal dilakukan dalam bentuk kelompok bimbingan belajar, seperti tutorial tatap muka yang pelaksanaannya dikoordinasikan dengan UPBJJ, (3) bimbingan juga dilaksanakan dalan1 format individual. Bimbingan ini dilakukan baik melalui tatap muka, yaitu melalui kesepakatan waktu khusus antara dosen dengan mahasiswa, maupun melalui media komunikasi. Mempertimbangkan temuan dan saran penelitian tersebut, maka penelitian merekomendasikan beberapa peningkatan mutu dalam hal: (1) manajemen fasilitas media komunikasi UT/UPBJJ: berupa mekanisme lalu lintas persuratan di UT Pusat, dan jalur pengalamanatan di UT Pusat: (2) manajemen komunikasi antara mahasiswa dengan dosen, dan (3) kualitas tan1pilan BMP

    Similar works