Sampai saat ini banyak upaya yang telah dilakukan untuk menangani permasalahan kelangkaan air di
lahan kering, karena dampak kekeringan ini akan mengganggu keberlanjutan sistem produksi pertanian
nasional, termasuk bahan pangan. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air maka pengaturan masa
tanam yang tepat dengan skenario pemberian irigasi terutama pada fase kritis tanaman mutlak diperlukan.
Tujuan penelitian yaitu menentukan potensi masa tanam tanaman padi dan palawija serta skenario
pemberian irigasinya berdasarkan potensi sumberdaya air yang dapat ditampung melalui panen hujan dan
aliran permukaan. Penelitian dilakukan di kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Penelitian
dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu karakterisasi wilayah penelitian untuk menentukan posisi
bangunan panen hujan (dam parit), menentukan potensi masa tanam dan menganalisis kebutuhan air
tanaman padi dan palawija. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah Semin mempunyai bentuk
wilayah berombak sampai berbukit dengan ketinggian tempat antara 150 – 500 m dpl. Jenis tanah
didominasi oleh Alfisols dan Inceptisols, dengan bahan induk batu pasir, batu lanau dan batu liat, memiliki
tipe iklim D (Schmidt Ferguson), dengan curah hujan 1775.3 mm/th. Daerah Semin merupakan bagian dari
DAS Oyo memiliki pola aliran dendritik dan sub dendritik dan mempunyai waktu respon cepat dengan
volume aliran di musim hujan besar namun aliran dasarnya kecil. Masa tanam pada tahun normal untuk
tanaman jagung, kedelai, kacang tanah dapat dilakukan pada akhir September sampai awal Januari,
sementara itu tanaman padi hanya dapat ditanam pada awal November. Kebutuhan irigasi selama masa
tanam padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah berturut-turut sebesar 322 mm, 239 mm, 246 mm, dan 184
mm