Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisikokimia madu yang paling baik (sesuai SNI) adalah dari desa Bonto Manurung kabupaten Gowa yang memiliki nilai kadar air yakni 19,19%b/b, kadar abu
yakni 0,045 %b/b, viskositas yakni 14,82 poise, keasaman yakni 42,43 mL N NaOH/kg, gula pereduksi yakni 69 %b/b dan kadar HMF yakni 2,99 mg/kg. Kemudian desa Tompobulu kabupaten Pangkep memiliki kadar air yakni 22,29 %b/b, kadar abu yakni 0,35 %b/b, viskositas yakni 6,71 poise, keasaman yakni 83,06 mL N NaOH/kg, gula pereduksi yakni 68,5 %b/b dan kadar HMF yakni 2,84 mg/kg. Terakhir, desa
Paranglompoa kabupaten Gowa memiliki kadar air yakni 24,92 %b/b, kadar abu yakni 0,52 %b/b, viskositas yakni 2,68 poise, keasaman yakni 51,5 mL N NaOH/kg, gula pereduksi yakni 53,5 %b/b dan kadar HMF yakni 3,175 mg/kg. Sedangkan untuk analisis cemaran logam, semua sampel madu hutan yang diteliti tidak terkontaminasi oleh logam arsen (As), cadmium (Cd) dan timbal (Pb