research

Pengaruh Frekuensi Gelombang terhadap Resolusi dan Delineasi Perlapisan Sedimen Bawah Permukaan dari Dua Instrumen Akustik yang Berbeda di Sungai Sagulin

Abstract

Implementasi pengukuran kedalaman dasar Sungai Saguling dilakukan dengan menggunakan instrumen akustik dengan keluaran frekuensi yang berbeda. Yang pertama dengan peralatan echosounder Raytheon DE-719 CM berfrekuensi 200 KHz, sedangkan yang kedua dengan menggunakan peralatan StrataboxTM berfrekuensi 10 KHz. Penggunaan kedua instrumen akustik dengan keluaran frekuensi yang berbeda tersebut masing-masing memberikan informasi tersendiri. Peralatan dengan frekuensi tinggi 200 KHz memberikan resolusi dan presisi yang tinggi dalam penentuan kedalaman dasar sungai dengan konsekwensi penetrasi menjadi dangkal, sedangkan peralatan StrataboxTM dengan berfrekuensi 10 KHz memberikan informasi kedalaman, ketebalan sedimen dengan resolusi yang berkurang. Hal ini dipengaruhi faktor lebar beam, seperti munculnya efek difraksi, multiple, dan gelombang yang tidak diinginkan. Bathymetric measurement of Saguling River was using different frequency output of acoustic implemented using acoustic instruments. The first was echosounder Raytheon DE-719 CM with frequency output of 200 KHz, and the second was Stratabox TM with frequency output of 10 KHz. This two acoustic instruments each gives different information. Bathymetric measurement of river with high frequency instrument (200 KHz) improve the resolution and precision of data, but the consequence that penetration become shallow, while measurement using low frequency output (10 KHz) make the penetration become high, but less in resolution, it\u27s influence by width of beam factor, such as the appearance of diffraction, multiple, and others unwanted signal

    Similar works