Pembangunan struktur pada bangunan gedung tidak dilaksanakan secara
langusung, tetapi dilaksanakan secara bertahap karena dipengaruhi oleh faktor
bahan maupun biaya. Sehingga dapat menyebabkan terjadinya sambungan antara
beton baru dan beton lama yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Apabila letak
sambungan tidak sesuai dengan perencanaan maka akan berakibat fatal pada
bangunan tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mencari pengaruh kuat
lentur, kuat geser, lendutan, dan retak terhadap sambungan balok T pada seperempat bentang.
Penelitian ini menggunakan balok T dengan 2 variasi semple yaitu 3 balok
T tanpa sambungan dan 3 balok T dengan letak sambungan beton dan tulangan
longitudinal pada jarak seper-empat bentang untuk mendapatkan nilai lendutan,
beban, dan retak yang terjadi pada balok.
Berdasarkan hasil pengujian kuat lentur, kuat geser, lendutan, retak pada
balok T tanpa sambungan dan balok T dengan jarak sambungan seper-empat
bentang didapatkan perbedaan yaitu nilai kuat lentur 5.26% , beban puncak
4.92%, Nilai kuat geser 4.62%, beban puncak 5.26%, Beban maks 2,83%, Δmaks
70,95%, posisi retak yang terjadi pada tengah balok atau diposisi pemberian
beba