Bahasa arab merupakan salah satu bahasa intemasional yang diakui PBB dan 12 bahasa lain seperti Inggris, Mandarin, Perancis, Jerman, Jepang, dan lain sebagainya. Sekitar 14 abad yang lalu, sahabat Ali bin Abi Thalib berkata, "belajarlah bahasa Arab karena termasuk bagian dari agamamu." Maciolah ini menunjukkan bahwa bahasa Arab mempunyai kedudukan penting dalam agama Islam. Bagi bangsa Timur Tengah umumnya dan kaum muslimin khususnya bahasa arab merupakan bahasa yang sangat kaya, istimewa dan mempesona. Dikatakan kaya karena memiliki kosakata yang sangat banyak, istimewa karena untuk bisa mempelajarinya memerlukan banyak ilmu diantaranya nahwu, balaghoh, tajwid dan lain sebagainya, mempesona karena dalam bahasa arab banyak terdapat karya sastra baik berupa sajak, hikayah maupun ilmu pengetahuan yang ditulis ulama salaf. Di Indonesia, keberadaan bahasa Arab menjadi bahasa Asing bagi sebagian besar masyarakat terutama kaum Muslim Indonesia. Di lembaga baik formal maupun non formal bahasa Arab telah diajarkan sejak usia dini. Dimana anak usia dini tersebut memiliki karakteristik yang sangat unik sehingga metode yang digunakannyapun sangat berbeda dengan orang dewasa,yaitu melalui bercerita, mendengar cerita (menyimak), mengenal kosakata dengan kartu huruf dan buku-buku, permainan dan nyanyian, juga melalui kegiatan motorik dengan menulis dan menyontoh huruf maupun kosakata. Tulisan ini merupakan riset mini menggunakan metode studi pustaka dengan menganalisis beberapa hasil penelitian tentang bahasa arab anak usia dini yang sumber utamanya diperoleh dan media online atau website. Penulis membatasi 9 artikel hasil penelitian ilmiah dalam bentuk skripsi, prosiding, jumal. Selanjutnya dianalisis secara deskripsi kualitatif. Dari hasil menganalisis sumber-sumber data tersebut ditemukan sebagian besar (100%) hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan bahasa arab pada anak usia dini sebagai bahasa kedua diperoleh melalui pengajaran formal dengan berbagai metode dan media diantaranya, bernyanyi, bercerita, mendengar cerita, kartu huruf, permainan, dan dalam hal pengajaran bahasa arab bagi anak usia dini disesuai dengan tingkat pekembangan usia anak serta didasarkan pada teori sikolinguistik dan teori behaviorisme. Di sebuah hasil penelitian juga ditemukan bahwa secara umum pemerintah masih kurang memperhatikan materi bahasa arab pada tingkat anak usia dini dengan kurangnya referensi untuk pengajaran bahasa arab pada anak usia dini. Benang merah yang dapat penulis tarik dari kajian ini adalah pembelajaran bahasa arab sebagai bahasa asing pada anak usia lebih menitik beratkan pada aspek psikologis terutama penanaman minat dan rasa senang anak untuk mempelajari bahasa arab melalui kegiatan bermain, bernyanyi, cerita, membaca buku dan kartu huruf