PRARANCANGAN PABRIK BIOAVTUR DARI CRUDE PALM OIL DENGAN PROSES UNIVERSAL OIL PRODUCT (UOP) KAPASITAS 87.000 TON/TAHUN

Abstract

Dwi Hantoko, Muflih Arisa Adnan, 2013, Prarancangan Pabrik Bioavtur dari Crude Palm Oil dengan Proses Universal Oil Product (UOP) Kapasitas 87.000 ton/tahun. Program Studi S1 Reguler, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah 7,8 juta ha dan 28% perkebunan berada di Provinsi Riau. Hal ini membuat Indonesia menjadi produsen crude palm oil (CPO) utama di dunia dengan total produksi rata-rata sebesar 22,5 juta ton/tahun pada tahun 2010. Pemerintah Indonesia mendukung nilai tambah bahan baku terutama CPO berdasarkan PP No. 33 tahun 2011 terkait dengan implementasi teknologi pengolahan CPO. Crude palm oil dapat diolah menjadi komoditas yang mempunyai nilai tinggi seperti produk makanan, fine chemicals, maupun biofuel seperti bioavtur sebagai bahan bakar pesawat terbang. Secara tipikal CPO terdiri dari trigliserida dan FFA. Dengan menggunakan proses UOP, CPO direaksikan dengan H2 membentuk alkana rantai panjang melalui reaksi hydrotreating dan akan dilanjutkan reaksi hydrocracking yang akan menghasilkan produk sesuai jumlah rantai karbon masing-masing. Umpan sebesar 2,76 ton CPO dapat menghasilkan 1 ton bioavtur. Selain itu membutuhkan 0,31 ton hidrogen/ton produk (kemurnian 97%), asam fosfat 85% (H3PO4) 0,002 ton/ton produk, bleaching earth 0,033 ton/ton produk. Reaksi berlangsung dengan bantuan katalis UOP pada suhu 332 – 398 oC dan tekanan 5.171 kPa di dalam reaktor single bed multitube. Kebutuhan utilitas meliputi steam sebanyak 1,53 ton/ton produk, air pendingin 109,6 m3/ton produk, listrik 45,47 kWh/ton produk, udara tekan 4,62 Nm3/ton produk, dan bahan bakar tail gas 0,12 ton/ton produk. Lokasi pabrik direncanakan di Dumai Riau dan dibangun di atas tanah seluas 39.400 m2, pabrik beroperasi selama 24 jam per hari dan 330 hari per tahun dengan kebutuhan tenaga kerja 6,03 manhour/ton produk. Selain menghasilkan bioavtur, proses ini juga menghasilkan nafta 47.700 ton/tahun, atmospheric gas oil (AGO) 2.900 ton/tahun, biodiesel 31.700 ton/tahun, dan listrik 62.000 MWh/tahun. Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non shift. Pabrik direncanakan mulai konstruksi di awal 2014 dan bisa beroperasi pada awal tahun 2016 dengan umur pabrik 10 tahun. Dengan harga jual produk Rp29.200,-/liter, harga beli CPO Rp7.857.000,-/ton, biaya produksi Rp138.000,-/galon, dan modal tetap pabrik sebesar Rp. 442.490.000.000,- maka analisa kelayakan menunjukkan bahwa ROI sebelum pajak 40,18% dan setelah pajak 30,13%. POT sebelum pajak tahun sebesar 1,99 tahun dan setelah pajak 2,49 tahun, BEP 59,99%, SDP 46,05% dan DCF sebesar 15,84%. Berdasarkan nilai parameter-parameter tersebut maka pabrik ini layak dipertimbangkan untuk realisasi pembangunannya

    Similar works