KAJIAN PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN NPK DENGAN PUPUK
ORGANIK PADA TUMPANGSARI KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L.)
DAN JAGUNG (ZEA MAYS L.). Skripsi : Diana Puspita Sari (H0709029).
Pembimbing : Supriyono, R. Sudaryanto, Panut Sahari. Program Studi Agroteknologi,
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Kacang hijau mempunyai peluang yang baik untuk dikembangkan pada kondisi
intensitas cahaya rendah seperti di bawah naungan tanaman tumpangsari seperti
tumpangsari kacang hijau dengan jagung. Semakin sempit luas lahan pertanian
menyebabkan semakin diperlukannya suatu cara bertanam yang lebih efisien untuk
meningkatkan produksi pangan. Upaya untuk meningkatkan produksi pangan dapat
dicapai melalui perluasan areal dan intensifikasi. Upaya perluasan areal memiliki
peluang kecil karena terbatasnya lahan pertanian yang produktif, sehingga upaya
intensifikasi merupakan pilihan yang perlu terus dikembangkan, yang pelaksanaannya
dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk sistem tanam tumpangsari. Tumpangsari
adalah sistem penanaman ganda dengan menanam dua atau lebih jenis tanaman pada
suatu areal yang sama dan dilakukan secara bersamaan dengan jarak tanam tertentu
untuk masing-masing tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi dosis pupuk organik dan
pupuk NPK yang optimal untuk mendapatkan hasil tinggi. Penelitian ini dilaksanakan
di Laboratorium Lapangan Lahan Kering Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret Surakarta, Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar
mulai Februari 2013 sampai Juni 2013. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan
Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) satu faktor yaitu perlakuan
pemupukan terdiri dari satu kontrol, 6 taraf dan dua pembanding monokultur.
Perlakuan pemupukan yaitu P0: Sistem tumpangsari tanpa pupuk organik, pupuk
Urea 150 kg/ha, pupuk SP-36 100 kg/ha, pupuk KCL 100 Kg/Ha; P1: Sistem
tumpangsari dengan pupuk organik 800 kg/ha, pupuk Urea 125 kg/ha, pupuk SP-36
83,33 kg/ha, pupuk KCL 83,33 kg/ha; P2: Sistem tumpangsari dengan pupuk organik
1600 kg/ha, pupuk Urea 100 kg/ha, pupuk SP-36 66,66 kg/ha, pupuk KCL 66,66
kg/ha; P3: Sistem tumpangsari dengan Pupuk Organik 2400 kg/ha, pupuk Urea 75
kg/ha, Pupuk SP-36 49,99 kg/ha, pupuk KCL 49,99 kg/ha; P4 : Sistem Tumpangsari
dengan pupuk Organik 3200 kg/ha, pupuk Urea 50 kg/ha, Pupuk SP-36 32,32 kg/ha,
pupuk KCL 32,32 kg/ha; P5: Sistem tumpangsari dengan pupuk organik 4000 kg/ha,
pupuk Urea 25 kg/ha, Pupuk SP-36 16,65 kg/ha, Pupuk KCL 16,65 kg/ha; P6: Sistem
tumpangsari dengan pupuk Organik 4800 kg/ha, tanpa pupuk Urea, SP-36 dan KCL;
K0: Sistem monokultur kacang Hijau dengan pupuk Urea 45 kg/ha, pupuk SP-36 90
kg/ha, pupuk KCL 50 Kg/Ha; J0: Sistem monokultur Jagung dengan pupuk Urea 350
Kg/Ha, pupuk SP-36 150 kg/ha, Pupuk KCL 100 kg/ha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tumpangsari kacang hijau dan
jagung pada perlakuan P4 dengan pemberian Pupuk Organik 3200 kg/ha, Pupuk Urea
50 kg/ha, Pupuk SP-36 32,32 kg/ha, Pupuk KCL 32,32 kg/ha cenderung memberikan
hasil yang lebih tinggi dibanding perlakuan lain. Hasil analisis usaha tani juga
menunjukkan perlakuan P4 yaitu pupuk Organik 3200 kg/ha, pupuk Urea 50 kg/ha,
pupuk SP-36 32,32 kg/ha, pupuk KCL 32,32 kg/ha cenderung menghasilkan hasil
tertinggi.
THE STUDY OF INFLUENCE OF PARTIAL CHANGING OF NPK WITH
ORGANIC FERTILIZER AT THE MUNGBEAN AND CORN
INTERCROPPING. Thesis-S1: Diana Puspita Sari (H0709029). Advisers:
Supriyono, R. Sudaryanto, Panut Sahari. Study Program: Agrotechnology, Faculty
of Agriculture, University of Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Mungbean has good opportunities to develop in conditions of low light
intensity like in the shade intercropped plants such as mungbeans intercropped
with corn. The narrower the area of agricultural land causing the need for a more
efficient way of farming to increase food production. The effort to increase food
production can be achieved through the expansion and intensification. The
expansion effort have little chance because of the limited productive agricultural
land, so that the intensification effort is an option that needs to be developed, the
implementation can be realized for example in the form of intercropping.
Intercropping is a multiple cropping system by planting two or more crops on the
same area, and performed simultaneously with a certain spacing for each plant.
The study aims to get a combination of organic fertilizer and fertilizer NPK
is optimal to reach a good crop. The study was conducted in Dryland Field
Laboratory Faculty of Agriculture, University of Sebelas Maret Surakarta, in
sukosari, district Jumantono, Karanganyar from February 2013 to June 2013. The
study was conducted using Randomized Completed Block Design (RAKL) one
factor that fertilizer treatment consisted of one control, six standard and two
comparators monoculture. Fertilization treatment is P0: Intercropping System
Without Organic Fertilizer, Urea 150 kg/ha, SP-36 Fertilizer 100 kg/ha, KCL
Fertilizer 100 kg/ha; P1: System Intercropping with Organic Fertilizer 800 kg/ha,
Urea Fertilizer 125 kg/ha, SP-36 Fertilizer 83.33 kg/ha, KCL Fertilizer 83.33
kg/ha; P2: System Intercropping with Organic Fertilizer 1600 kg/ha, Urea 100
kg/ha, SP-36 Fertilizer 66.66 kg/ha, KCL Fertilizer 66.66 kg/ha; P3: System
Intercropping with Organic Fertilizer 2400 kg/ha, Urea Fertilizer 75 kg/ha, SP-36
Fertilizer 49.99 kg/ha, KCL Fertilizer 49.99 kg/ha; P4: Intercropping System with
Organic Fertilizer 3200 kg/ha, Urea Fertilizer 50 kg/ha, SP-36 Fertilizer 32.32
kg/ha, KCL Fertilizer 32.32 kg/ha; P5: System Intercropping with Organic
Fertilizer 4000 kg/ha, Urea fertilizer 25 kg/ha, SP-36 Fertilizer 16.65 kg/ha, KCL
fertilizer 16.65 kg/ha; P6: Intercropping System with Organic fertilizer 4800
kg/ha, without urea, SP-36 and KCL; K0 : Monoculture System mungbean with
Urea Fertilizer 45 kg/ha, SP-36 fertilizer 90 kg/ha, KCL Fertilizer 50 kg/ha;
J0: System Monoculture Corn with Urea 350 kg/ha, Fertilizer SP-36 150 kg/ha,
KCL Fertilizer 100 kg/ha. The results showed that intercropping treatments P4
Organic fertilizer is 3200 kg/ha, urea 50 kg/ha, SP-36 fertilizer 32.32 kg/ha, KCL
fertilizer 32.32 kg/ha tended to reach a good crop than the other treatment. The
analysis results also showed treatment P4 it was Organic fertilizers 3200 kg/ha,
urea 50 kg/ha, SP-36 fertilizer 32.32 kg/ha, KCL fertilizer 32.32 kg/ha likely to
produce the highest crop