Pada penelitian ini gel ekstrak ovis plasenta memiliki kandungan growth factor placentaseperti epidermal growth factor (EGF) dan fibroblast growth factor (FGF). Selain gel ekstrak ovis plasenta terdapat dua kelompok kontrol lainnya yaitu kontrol negatif NaCl 0,9% dan kontrol positif povidone iodine. Dari ketiga kelompok kontrol ini digunakan hewan coba tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur Wistar dengan berat 250-300 gram dan pemberian luka insisi sepanjang 2 cm dan sedalam 0,25 cm. Sebelum diujikan pada tikus, sediaan akan melewati beberapa uji fisik antara lain : uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar dan daya lekat yang harus memenuhi persyaratan. Setelah melewati uji fisik sediaan akan di berikan pada luka insisi yang telah di buat pada punggung tikus, dengan cara sediaan dioleskan sebanyak 300 mg. Pengamatan makroskopis untuk mengetahui jumlah sel fibroblas dan kepadatan kolagen. Hasil pengamatan jumlah sel fibroblas kelompok perlakuan yaitu pada hari ke-3 (25,60 ± 0,87) dan pada hari ke-7 (32,47 ± 1,90). Hasil pengamatan kepadatan kolagen kelompok perlakuan yaitu pada hari ke-3 (192,32 ± 4,12) dan pada hari ke-7 (201,51 ± 1,44). Gel ekstrak ovis plasenta efektif dan dapat digunakan untuk mempercepat terapi penyembuhan luka insisi pada tikus putih galur wistar terhadap peningkatan jumlah sel fibroblas dan kepadatan kolagen