Strategi Pengembangan Living Values Education Melalui Model Pembelajaran Nilai Toleransi Berbasis Budaya “Tepa Sarira” pada Anak Usia Sekolah Dasar (Suatu Alternatif Pendidikan Karakter)

Abstract

Pendidikan nilai-nilai hidup (Living Values Education) menjadi salah satu strategi dalam mensiasati pluralisme, liberalisme dan sekulerisme agar tidak berkembang pada egosentrisme individu maupun kelompok tertentu. Untuk mewujudkan keharmonisan, kerukunan hidup dan integrasi bangsa diperlukan adanya sikap toleran dan tenggang rasa, yaitu rasa kepedulian sosial dan memahami orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model pembelajaran nilai toleransi berbasis budaya”tepa sarira” pada anak usia sekolah dasar, sebagai salah satu alternatif pendidikan karakter bangsa. Secara khusus bertujuan untuk : (1) menyusun bahan, strategi, dan sarana/prasarana pembelajaran nilai toleransi; (2) menguji efektivitas model pembelajaran nilai toleransi; dan (3) men-desiminasikan dan mengevaluasi implementasi model pembelajaran nilai toleransi. Pada tahun pertama sebelumnya, telah menghasilkan model pembelajaran yang berbasis pendidikan karakter, khususnya toleransi. Model tersebut dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sehingga tahun kedua ini bertujuan untuk menguji efektivitas model dan desiminasi serta implementasi model pembelajaran. Metode pendekatan dalam penelitian lanjutan ini adalah quasi eksperimen. Pada tahap ini telah dilakukan uji coba Model Pembelajaran Nilai Toleransi di sekolah mitra penelitian, yakni SD Cemara Dua No.13 Surakarta dan SD Al Firdaus Surakarta. Subyek penelitian sebanyak 572 siswa SD, terdiri dari 206 Siswa SD Cemara Dua No.13 Surakarta dan 366 Siswa SD Al Firdaus Surakarta. Pengumpulan data menggunakan Skala Toleransi dan Kuesioner Perilaku Tolerans. Analisis data menggunakan Uji t-Paired dan Sign Test. Hasil penelitian menunjukkan : (1) ada perbedaan sikap dan perilaku toleransi pada Siswa Sekolah Dasar, baik pada penerapan model pembelajaran terpisah dari RPP maupun siswa program pendidikan inklusi (penerapan model pembelajaran integrasi dalam RPP), antara sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran toleransi; (2) peningkatan sikap dan perilaku toleransi pada penerapan model pembelajaran toleransi secara integrasi dengan RPP lebih tinggi dan signifikan dibandingkan penerapan model pembelajaran toleransi secara terpisah dari RPP

    Similar works