Studi penggunaan lisinopril pada pasien gagal jantung di Rawat Inap Rumkital Dr. Ramelan Surabaya

Abstract

Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu memompa darah untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan oksigen melakukan metabolisme dengan kata lain, diperlukan peningkatan tekanan yang abnormal pada jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. Gagal jantung merupakan penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya secara global, prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,13%, sedangkan terdiagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3% dari total penduduk berusia 15 tahun keatas. Gejala klinis pasien gagal jantung yaitu sesak nafas, kelelahan, retensi cairan dan gangguan struktur fungsi jantung saat istirahat maupun beraktivitas. Lisinopril diberikan pada pasien gagal jantung untuk menghambat perubahan dari angiotensin I menjadi angiotensin II, sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan penurunan sekresi aldosteron. Penelitian ini dilakukan secara observasional dengan rancangan penelitian bersifat deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pola penggunaan lisinopril sebagai terapi gagal jantung dalam menurunkan angka kematian pasien rawat inap. Penelitian ini dilakukan di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya dengan jumlah RMK yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 13 pasien pada periode Januari 2017 sampai Desember 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak didapatkan penggunaan tunggal lisinopril, semua kombinasi dengan antihipertensi lain. Dari 13 pasien, penggunaan paling banyak adalah kombinasi Lisinopril (1x5mg) po dengan Spironolactone dalam 3 kategori dosis (1x25mg) po, (2x25mg) po, (1x50mg) po sebanyak 7 pasien

    Similar works