research

PEMBELAJARAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA RAKYAT YANG DIBACA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS X SMKN 3 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Abstract

Penulis merumuskan masalah mengenai penelitian yang diajukan, adalah : 1) Mampuhkan penulis merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang dibaca untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara dengan menggunakan model Numbered Head Together pada siswa kelas X SMK N 3 Bandung Tahun Pelajaran 2017/2018? 2) Adakah perbedaan hasil belajar menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) antara kelas experimen yang menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dengan kelas kontrol yang menggunakan metode Diskusi untuk kelas X SMK N 3 Bandung? 3) Manakah yang lebih efektif hasil pembelajar menceritakan isi cerita rakyat (hikayat) dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together pada kelas experimen atau menceritakan isi cerita rakyat (hikayat) pada kelas kontrol dengan menggunakan metode Diskusi. Model yang digunakan penulis adalah model Numbered Head Together. Adapun hasil penelitiannya adalah sebagai berikut. 1) Penulis mampu melaksanakan, merencanakan, dan mengevaluasi pembelajaran menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) dengan menggunakan model Numbered Head Together di kelas X SMKN 3 Bandung. 2) Mengenai perbedaan data pretes pada kelas eksperimen didapatkan hasil nilai total sebesar 1028,19, dan nilai mean sebesar 41,1276. Pada kelas kontrol nilai total 795,71 dan nilai mean sebesar 31,8284. Kemudian untuk data postes pada kelas eksperimen didapatkan hasil nilai total sebesar 1936.27, dan nilai mean sebesar 77.4508. Pada kelas kontrol didapatkan nilai total sebesar 1391.22, dan nilai mean 55.6488. 3) Model Numbered Head Together lebih efektif dibandingkan dengan metode Diskusi. “Hasil UJi Dua Rata-rata dengan Uji Mean-withney” didapatkan hasil signifikan sebesar 0.000, dikarenakan hasil signifikan 0.000 > 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik yang menggunakan model Numbered Head Together lebih baik daripada menggunakan metode Diskusi. Kata Kunci : Pembelajaran, menceritakan kembali, cerita rakyat, model Numbered Head Together

    Similar works