Faktor biaya dan manfaat perlu dipertimbangkan untuk memastikan apakah
perusahaan akan menerima keuntungan atau kerugian. Karena masalah keuntungan
atau kerugian akan mengakibatkan dampak yang fatal dan dapat berakhir pada
kepailitan perusahaan, maka perlu dilakukan pengukuran studi kelayakan yang salah
satunya dengan cost and benefit analysis.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengumpulkan
data biaya dan manfaat serta mengukur data biaya dan manfaat kayu sengon sebagai
bahan baku ekspor plywood sehingga dapat memastikan apakah budidaya kayu
sengon dapat diterapkan atau tidak. Komponen utama yang diperlukan untuk
menentukan cost and benefit analysis pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)
adalah biaya investasi dan biaya produksi. Biaya investasi menentukan besarnya
biaya yang harus dikeluarkan pada saat pemeliharaan kayu sedangkan biaya produksi
adalah biaya yang dikeluarkan pada saat kayu tersebut ditebang dan akan dijual.
Kedua komponen tersebut dihubungkan dengan pendapatan yang diperoleh dari
penjualan yang kemudian akan diketahui labanya. Kemudian analisa dilakukan
dengan mengalokasikan biaya investasi dan biaya produksi pada bank untuk
mengetahui besarnya laba apabila biaya tersebut dialokasikan pada bank.
Dari hasil analisa diketahui bahwa pendapatan yang diperoleh dari investasi di
bank jauh lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh PT
Perkebunan Nusantara XII (Persero) dari budidaya kayu sengon. Hal ini
menunjukkan bahwa PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) dapat terus
meningkatkan budidaya kayu sengon untuk meningkatkan ekspor plywood karena
usaha ini layak untuk dijalankan dan dikembangkan