POTRET KEHIDUPAN ANAK-ANAK ACEH
PASCA TSUNAMI DALAM KOMIK ”KISAH DARI ACEH”
( Studi Komunikasi Massa Dengan Analisis Semiotika Terhadap Komik
”Kisah Dari Aceh”Karya Garin Nugroho,Tahun 2005)
Asriningsih Dewi Murtanti, D0203033. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.POTRET
KEHIDUPAN ANAK-ANAK ACEH PASCA TSUNAMI DALAM KOMIK
”KISAH DARI ACEH” (Studi Komunikasi Massa Dengan Analisis
Semiotika Terhadap Komik ”Kisah Dari Aceh” Karya Garin Nugroho,
Tahun 2005).
Komik merupakan sebuah media komunikasi visual yang keberadaannya
telah mendunia. Dengan penyajian yang unik, yaitu menggabungkan antara
gambar dan teks untuk bercerita, komik mampu menjadi bacaan alternatif yang
menghibursekaligus mendidik. Komik ”Kisah dari Aceh” karya Garin Nugroho
dan Budi Riyanto Karung ini merupakan salah satu komik Indonesia yang
memuat banyak bahan pembelajaran bagi masyarakat. Komik ini menceritakan
tentang traumapsikologisyang dialami oleh anak-anak Aceh pasca bencana
Tsunami.
Menurut Ketua Umum Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Pusat Dr.
Rahmat Ismail, seorang psikolog, saat ini terdapat kurang lebih lima ratus ribu
rakyat Aceh yang mengalami trauma psikologis pasca Tsunami 2004. Dari jumlah
tersebut, seratus ribu orang diantaranya mengalami trauma psikologis yang parah.
Trauma psikologis memiliki bermacam-macam bentuk. Banyak anak-anak korban
Tsunami yang menjadi takut pada air, pantai atau laut, dan ketakutan berlebih
pada gempa bumi serta suara gemuruh. Trauma psikologis bisa muncul dalam
berbagai ekspresi. Ekspresi dari trauma berupa intrusi, yaitu korban seolah-olah
mengalami kembali bencana tersebut, dan menjadi mimpi buruk. Trauma itu juga
bisa berwujud menjadi kecenderungan untuk menghindari seseorang atau objek
dimana ia mengalami peristiwa tersebut. Selain itu trauma juga bisa berupa hyper-arousalatau reaksi fisiologis tertentu yang muncul secara spontan, tiap ada
stimulan.
Penelitian ini mengungkapkan trauma psikologis anak Aceh korban
Tsunami yang berupa aquaphobia, yaitu ketakutan yang berlebih terhadap air.
Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotik dari Charles Morris, yaitu
analisis sintaksis, semantik, dan pragmatik. Pada tahap analisis sintaksis, peneliti
akan mengidentifikasi tanda-tanda yang ada dalam panel-panel komik yang
mengandung pesan penderitaan dan perjuangan. Tahap ini sering disebut tahap
denotasi, yaitu menyajikan informasi tentang data. Kemudian dalam analisis
semantik, akan dipaparkan hubungan antara tanda-tanda tersebut denganobjek.
Hubungan antara tanda dengan objek dapat dikategorikan menjadi ikon, indeks,
dan simbol. Kemudian dengan interpretasi, tanda-tanda tersebut akan dianalisis
sehingga membentuk sebuah makna. Terakhir, pada tahap analisispragmatik,
peneliti memaparkan analisisterhadap tanda-tanda yang terdapat dalam panel-panel komik agar pesan yang tersembunyi dapat diketahui.
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa trauma psikologis
merupakan sebuah penyakit mental yang harus disembuhkan, karena dapat
mengakibatkan adanya gangguan perkembangan jiwa ketika anak-anak tumbuh
dewasa.Upaya penyembuhan trauma psikologis harus dilakukan secara perlahan,
continuedan bertahap. Dalam upaya ini dibutuhkan peran serta masyarakat,
terutama pihak keluarga untuk mendukung pemulihan kondisi psikologis anak