Penelitian
ini adalah penelitian tentang ‘hedge’: ungkapan samar untuk berlindung yang diwujudkan
dalam pelbagai bentuk kebahasaan. ‘Hedge’ di dalam editorial merupakan sebuah fenomena
yang menarik untuk dikaji sebagai sebuah kasus penelitian. Penelitian ini dilakukan di
Indonesia dengan mengambil editorial edisi bulan Januari sehingga Desember 2007 surat kabar
Suara Merdeka, sebuah surat kabar regional yang utama di kawasan Jawa Tengah, dan surat
kabar Solopos, sebuah surat kabar lokal yang utama di kota Surakarta dan sekitarnya.
Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat apa, bagaimana, dan mengapa ‘hedge’ digunakan di
dalam editorial surat kabar Suara Merdeka dan surat kabar Solopos. Secara lebih terperinci
tujuan penelitian ialah untuk mengidentifikasi bentuk ‘hedge’ di dalam editorial; meneliti
makna ‘hedge’; dan mengekplorasi perspektif ‘stakeholder’ terhadap penggunaan ‘hedge’.
Penelitian ini ialah kajian kasus di dalam kerangka kualitatif. Penelitian diawali dengan melihat
data editorial, mendeskripsikan secara kebahasaan, meneliti makna dalam kalimat serta
konteks dan mengekplorasi perspektif pihak ‘stakeholder’. Dari kajian tersebut kemudian
ditriangulasi untuk melihat tema-tema yang ada
Hasil analisis menunjukkan bahwa ‘hedge’ digunakan untuk menyamarkan jumlah;
menyamarkan pelaku; menyembunyikan pelaku; menyatakan kemungkinan; mengurangi
ketepatan; melibatkan pembaca; dan memberikan penekanan dan menyiratkan makna.
Berdasarkan analisis bentuk kebahasaaan, ‘hedge’ diwujudkan dalam kata bilangan; frasa
nomina; pronomina; verba aktif; verba pasif dan frasa verbal pasif; adjektiva dan frasa
adjektival; modalitas epistemik; adverbia dan frasa adverbial; klausa; klausa keterangan syarat
dan pengandaian; dan tanda petikan. Berdasarkan penggabungan antara bentuk, makna dengan
perspektif pihak ‘stakeholder’, tema ‘hedge’ ialah strategi berlindung dan mengelakkan diri;
ketidakpastian isi pesan; kode etik jurnalistik dan peraturan hukum; dan kesantunan. Secara
pragmatik, ‘hedge’ juga berkait dengan kesantunan, iaitu penyampaian pesan secara tidak
langsung dan tidak memaksakan pendapat pengarang kepada pembaca