Telah dilakukan sintesis senyawa seri poli-5-allilkaliks[4]arena yang meliputi poli-5-
allil-25,26,27,28-tetrahidroksikaliks[4]arena (PK[4]H), poli-5-allilkaliks[4]-arena tetra ester
(PK[4]E) dan poli-5-allilkaliks[4]arena tetra asam asetat (PK[4]A). Apakah senyawa hasil
sintesis dapat digunakan sebagai adsorben baik dalam bidang industri maupun sebagai
antidotum dikaji dalam penelitian ini.
Sintesis seri poli-5-allilkaliks[4]arena ini dilakukan melalui tahapan reaksi: (1) sintesis
p-t-butilkaliks[4]arena, (2) debutilasi, (3) sintesis 25-alliloksi-,26,27,28-
trihidroksikaliks[4]arena (kaliksarena 1), (4) sintesis 5-allil-25,26,27,28-
tetrahidroksikaliks[4]arena (kaliksarena 2), (5) esterifikasi kaliksarena 2 sehingga diperoleh 5-
allilkaliks[4] tetraester (kaliksarena 3), (6) hidrolisis kaliksarena 3 menghasilkan 5-
allilkaliks[4]arena tetra asam asetat (kaliksarena 4), (7) polimerisasi kationik terhadap
kaliksarena 2,3 dan 4. Uji adsorpsi PK[4]H, PK[4]E dan PK[4]A dilakukan menggunakan
metode batch, sedangkan uji aktivitas antidotum dan keamanannya dilakukan secara in vivo.
Sintesis kaliksarena 1, 2, 3 dan 4 menghasilkan produk dengan rendemen 88,36%;
78,33%, 44,33% dan 84,52%. Polimerisasi kaliksarena 2, 3 dan 4 menghasilkan produk PK[4]H,
PK[4]E dan PK[4]A dengan titik leleh berturut-turut 292-295, 298-300 dan 300-303
°C dan
rendemen masing-masing 85, 70 dan 87,18%, serta berat molekul relatif berturut-turut 109.943;
84.510 dan 63.171 mol/g, dengan unit pengulang 273, 104 dan 91. Hasil uji adsorpsi
menunjukkan bahwa pengaruh pH terhadap proses adsorpsi berbeda-beda untuk masing-
masing spesies, tergantung dari jenis adsorben dan spesies logam yang akan diadsorpsi. Kajian
kinetika adsorpsi menunjukkan bahwa adsorpsi ion logam Pb(II), Cd(II) dan Cr(III)
menggunakan ketiga adsorben PK[4]H, PK[4]E dan PK[4]A, mengikuti model kinetika Ho, orde
pseudo 2. Kapasitas maksimum adsorpsi menggunakan ketiga adsorben PK[4]H, PK[4]E dan
PK[4]A mempunyai kapasitas terbesar pada adsorpsi dengan logam Cr(III) yaitu masing-
masing sebesar 208,02; 197,25 dan 228,69 µmol/g, dengan energi adsorpsi berturut-turut
27,57; 27,15 dan 31,07 kJ/mol. Koefisien partisi PK[4]H pada pH 3,5 dan 7,4 berturut-turut
1,62 ± 0,1 dan 1,62 ± 0,07. Berdasarkan hasil uji in vitro penyerapan logam-logam essensial,
maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan PK[4]H sebagai antidotum keracunan logam Cd(II) harus disertai dengan pemberian suplemen yang mengandung Fe, Ca dan Zn. Uji
toksisitas akut menunjukkan bahwa bahan uji mempunyai LD50 lebih besar dari 260 mg/kg BB
mencit. Pemberian obat PK[4]H sebagai antidotum dapat menurunkan kandungan Cd dalam
ginjal, hati dan darah. Uji aktivitas antidotum menunjukkan bahwa dosis efektif dari PK[4]H
sebagai antidotum keracunan Cd adalah dosis 2 (0,65 mg/kg BB).
Kata kunci : poli-5-allilkaliks[4]arena; adsorpsi Cd(II), Pb(II) dan Cr(III); antidotum Cd